MEDIAHARAPAN.COM, Ciseeng – Andi Taufan Garuda Putra telah memilih jalan hidup yang berbeda dari kebanyakan eksekutif muda pada umumnya. Konsultan bisnis perusahaan multinasional itu bisa saja menikmati hidup nyaman dengan gaji tinggi dan kehidupan yang mapan. Namun, pemuda berusia 27 tahun itu, merasa ada sesuatu yang hilang. “Di pekerjaan sebelumnya saya merasa hidup seperti tak punya arti,” kata Taufan.
Hidup, baginya, harus lebih bermakna ketika bisa berbagi dengan orang lain. Karena itulah, ia mengambil keputusan besar: meninggalkan karier cemerlangnya dan mendirikan Amartha Microfinance, lembaga keuangan mikro yang kini menjadi salah satu lembaga terkemuka di Indonesia.
Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, sempat meniti karier di sektor bisnis selepas lulus. Bekerja sebagai konsultan di perusahaan multinasional. Namun, di balik kesuksesan yang diraihnya, Taufan merasa ada kekosongan dalam hidupnya. Ia ingin melakukan sesuatu yang lebih berarti, sesuatu yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang beruntung secara ekonomi.
Dengan keberanian yang luar biasa, Taufan memutuskan untuk menguras tabungannya dan mendirikan Amartha Microfinance. Lembaga ini bertujuan memberikan layanan keuangan kepada masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah, terutama di daerah pedesaan.
“Untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” ujarnya. Perjalanan ini bukanlah jalan yang mudah, bahkan keluarga Taufan sempat menentang keputusannya karena menganggap usaha ini tidak akan memberikan keuntungan yang jelas. Namun, berkat kegigihan dan keyakinannya, Taufan akhirnya berhasil meyakinkan orang tuanya yang kemudian memberikan dukungan penuh terhadap misinya.
Amartha Microfinance didirikan pada tahun 2010 dengan misi yang sangat sederhana namun mulia: memberikan akses permodalan kepada masyarakat pedesaan di Ciseeng, Bogor. Amartha menerapkan model pembiayaan kelompok dengan sistem bagi hasil. Satu kelompok biasanya terdiri dari 10 hingga 15 orang, dengan target penerima bantuan terutama perempuan.
Taufan memilih perempuan sebagai prioritas penerima manfaat karena mereka sering kali merupakan tulang punggung keluarga, dan dukungan finansial kepada perempuan terbukti memiliki dampak yang besar dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Amartha memberikan plafon pembiayaan yang berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta dengan angsuran mingguan yang sangat terjangkau, yaitu Rp 13.500 hingga Rp 26.000 per minggu selama satu tahun. Dengan sistem ini, Amartha tidak hanya memberikan akses keuangan kepada masyarakat miskin, tetapi juga memberikan mereka pendidikan keuangan agar bisa mengelola keuangan dengan baik dan bertanggung jawab.
Saat ini, Amartha telah memiliki 45 kelompok binaan dengan total anggota mencapai 720 orang, yang tersebar di 14 kampung di Ciseeng, Bogor. Pada tahun 2015, Andi Taufan Garuda Putra kembali membuat langkah inovatif dengan memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan Amartha.
Ia melihat peluang besar bagaimana teknologi bisa mempermudah akses masyarakat luas untuk ikut serta dalam membantu perekonomian akar rumput. Dengan pengelolaan risiko yang terukur dan keuntungan yang menarik, Taufan memperkenalkan konsep marketplace microfinance melalui platform Amartha.
Melalui platform ini, pendana individu maupun institusi dapat langsung berpartisipasi menyalurkan permodalan bagi pengusaha mikro dan UKM di pedesaan. Dengan teknologi ini, Amartha bukan hanya sekadar lembaga keuangan mikro konvensional, tetapi juga menjadi jembatan antara masyarakat urban dan rural, menciptakan ekosistem inklusif di mana setiap orang dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat miskin.
Seiring berjalannya waktu, Amartha terus tumbuh dan berkembang. Dalam situasi ekonomi yang sering kali belum merata, Amartha berupaya keras untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan keluarga, dan mengubah kehidupan banyak orang menjadi lebih sejahtera. Melalui pendekatan yang menyeluruh, Amartha tidak hanya memberikan modal, tetapi juga membina para penerima manfaat agar mereka dapat mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan.
Di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks, Amartha terus berkomitmen untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat pedesaan. Dan di balik semua itu, sosok Andi Taufan Garuda Putra berdiri sebagai bukti bahwa dengan visi yang kuat, kerja keras, dan keberanian, siapa pun bisa menjadi agen perubahan dan memberikan dampak besar bagi masyarakat. (Syahrani)