• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Featured

Baru 0,3 Persen Dana Wakaf Dikelola, Manajemen Wakaf Perlu Berbenah

Wakaf yang dikelola baik dapat memberikan dampak pengembangan SDM unggul.

by Bilal
23 December 2019 13:46
in Featured, Keuangan
0
Baru 0,3 Persen Dana Wakaf Dikelola, Manajemen Wakaf Perlu Berbenah

MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Baru 0,3% atau sekitar Rp255 miliar dana wakaf yang berhasil dikelola dari potensi dana wakaf di Indonesia sebesar Rp77 trilyun. Hal ini menjadi fakta yang menggelitik untuk mengelola dana wakaf dengan manajemen wakaf yang lebih baik.

Demikian disampaikan Ir. Iwan Agustiawan Fuad, M.Si., anggota Divisi Kelembagaan, Tata Kelola, dan Advokasi, Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Jakarta, akhir pekan ini (21/12).

Iwan memberikan ilustrasi bahwa pertemuan antara dua hal yang berbeda itu menghasilkan sesuatu yang baik. Cahaya atau listrik misalnya, terjadi karena pertemuan antara kutub positif dan negatif.

“Nah, pertemuan antara bisnis dan sosial itulah wakaf. Itu sebabnya perlu ada manajemen yang baik, begitu juga dengan orangnya yang baik, yang dekat dengan Tuhan,” jelasnya.

Pernyataan Iwan disampaikan dalam rangkaian Milad ke-5 Fusi Foundation (FF) yang bertempat di Auditorium MRPQ Plaza Quantum FTUI Kampus Depok, dan kali ini mengambil tema Fusing Power and Wakafpreneur terkait potensi besar Indonesia sebagai negeri dengan muslim terbesar di dunia.

Selaras dengan semangat pemberdayaan ekonomi Umat melalui wakaf, Prof. Dr. Sukree Langputeh selaku pimpinan Fatoni University, Thailand memaparkan kisah suksesnya mengelola serta mengoptimalkan potensi wakaf/endowment fund yang secara akseleratif telah memberi high impact dalam pengembangan SDM Unggul melalui institusi pendidikan tinggi di kawasan Thailand Selatan yang sebelumnya dikenal sebagai kawasan rawan konflik.

“Hal yang jarang terjadi, kala para Muhsinin Timur Tengah berkenan duduk bersama mengelola kolaborasi guna membangun kawasan minoritas muslim menjadi pusat pendidikan kelas dunia,” kata Sukree.

Sukree berpesan untuk pegiat wakaf di Indonesia maupun dunia untuk terus bekerja secara professional dan penuh optimis guna menjadikan wakaf sebagai salah satu cara agar umat Muslim dapat mencapai kemandirian ekonomi.

Sementara itu, Andre Rahadian, selaku ketua ILUNI UI 2019-2023 juga mengapresiasi dan mendorong pentingnya inisiatif gerakan wakaf ini.
“Potensi ekonomi umat dan kesadaran wakaf masih sangat bisa ditingkatkan. Pengembangan wakaf, terutama wakaf produktif sangat tepat dijadikan fokus pemberdayaan. Fusi Foundation sebagai organisasi alumni di lingkungan UI diyakini mampu untuk menjadi motor penggeraknya.

“ILUNI UI siap berkolaborasi dalam berbagai upaya guna implementasinya. Kami juga siap bekerjasama dalam penyiapan aturan dan mekanisme, termasuk pembentukan FGD yang melibatkan lebih banyak lagi stakeholder,” pungkas Andre.

Lebih lanjut Sukree menceritakan perjalanan Fatoni University, dimana pada mulanya institusi pendidikan ini bernama Yala Islamic College (YIC) yang letaknya di Provinsi Yala. Kampus ini kemudian mendapatkan bantuan wakaf dari Timur Tengah, berupa dana pembangunan gedung baru dan fasilitas lainnya. Didirikanlah bangunan baru di daerah Provinsi Pattani. Niat awal kampus ini akan berganti nama menjadi Patani Islamic University. Namun, kondisi politik di Thailand Selatan saat itu tidak memungkinkan memakai nama Patani maupun Pattani. Akhirnya, diubah menjadi Yala Islamic University (YIU). Meskipun berada di wilayah Pattani, tetap digunakan nama Yala.

Fatoni University saat ini sudah mampu mengembangkan kampusnya dari kampus kecil dengan jumlah mahasiswa 100 orang menjadi 4000 mahasiswa yang berasal dari 30 negara berbeda. Ia juga berhasil menarik perhatian nadzir dari Arab Saudi, Qatar, dan Kuwait untuk turut berwakaf untuk pembangunan kampusnya yang ketiga yaitu kampus Madinatussalam yang merupakan kawasan integrasi berisi Islamic Center, desa-desa, juga rumah sakit. Semua ini dengan semangat membuat landmark kebanggaan bagi kaum muslimin di Thailand saat ini. []

Comments

comments

Tags: Pengelolaan Wakaf
Previous Post

Maulid Nabi Muhammad SAW, Ponpes Jabal Rahmah Koto Baru Undang Ustadz Dari Mesir

Next Post

Demonstrasi Bela Uighur di Hongkong Dibubarkan Polisi

Bilal

Next Post
Demonstrasi Bela Uighur di Hongkong Dibubarkan Polisi

Demonstrasi Bela Uighur di Hongkong Dibubarkan Polisi

BERITA POPULER

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

20 April 2023 09:33
Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

12 June 2025 19:16
Kick Off Munas ke-VI Hidayatullah: Memperkuat Dakwah Menuju Indonesia Emas 2045

Kick Off Munas ke-VI Hidayatullah: Memperkuat Dakwah Menuju Indonesia Emas 2045

12 June 2025 14:55
Baru 0,3 Persen Dana Wakaf Dikelola, Manajemen Wakaf Perlu Berbenah

Baru 0,3 Persen Dana Wakaf Dikelola, Manajemen Wakaf Perlu Berbenah

23 December 2019 13:46

BERITA TERBARU

Indonesia Peace Convoy Buka Pendaftaran Global March to Gaza

Indonesia Peace Convoy Buka Pendaftaran Global March to Gaza

14 June 2025 21:27
Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

12 June 2025 19:16
Kick Off Munas ke-VI Hidayatullah: Memperkuat Dakwah Menuju Indonesia Emas 2045

Kick Off Munas ke-VI Hidayatullah: Memperkuat Dakwah Menuju Indonesia Emas 2045

12 June 2025 14:55
Mega Korupsi Chromebook: Ketika Moralitas Pendidikan Terkubur oleh Keserakahan

Mega Korupsi Chromebook: Ketika Moralitas Pendidikan Terkubur oleh Keserakahan

5 June 2025 22:00

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Indonesia Peace Convoy Buka Pendaftaran Global March to Gaza

Indonesia Peace Convoy Buka Pendaftaran Global March to Gaza

14 June 2025 21:27
Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

12 June 2025 19:16
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia