Pangkalan Kerinci, Merupakan ibu kota kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, dahulu kota ini hanya dihuni 150 kepala keluarga. seiring perkembangan zaman dan teknologi kota ini sangat maju pesat, hal itu tak luput dari kehadiran dan peran perusahaan kertas terbesar di Asia Tenggara dalam mengembangkan daerah sekitar operasional perusahaan di Kabupaten Pelalawan.
Yang tidak kalah pentingnya kabupaten Pelalawan ini kaya akan sumber daya alam yang berlimpah, salah satunya adalah sungai dan danau yang banyak menyimpan aneka sepcies ikan fresh water mulai dari Hampala, Toman, Tapah dan si ikan mewah Arwana.
Kali ini Angler asal Pangkalan Kerici, Nofriadi mengajak kita beranjang sana kebeberapa titik spot potensial yang masih masuk dalam kategori perawan disekitar Kabupaten Pelalawan Riau tepatnya di Desa Tambak.
Desa Tambak terletak di kecamatan Langgam yg berjarak lebih kurang 25 km dari kota Pangkalan Kerinci. Di desa ini terdapat sungai yang airnya berarus lumayan deras dan sungai ini diberi nama Sungai tambak, sesuai dengan nama desa yang dilaluinya.
Hmmhhhh.. Kalo sudah aliran deras, para pemancing khususnya castinger pasti sudah bisa membayangkan species penghuni dibalik batu dan kayu disungai tersebut. yaaa… Hampala alias Sebarau, tapi jangan salah ternyata ada juga species lainnya seperti yang dikatakan Nofri.
” Ya… ikan itu yg banyak di daerah ini. Selain itu ada juga ikan tapah dan arwana yg pernah di dapati di sungai ini” Kata Nofri.
Menurut Nofri, Spot di Desa tambak merupakan Spot pavourite para angler pelalawan, bukan hanya angler lokal bahkan ada juga angler asal Malaysia yang datang untuk menjajal spot di desa tambak ini.
“Jadi teringat kalau saya suka mengunjungi daerah ini bersama kawan – kawan angler utk mengeksplorasi sungai Tambak. Desa ini salah satu tujuan para angler lokal bahkan ada juga angler yg berasal dari Malaysia datang ke desa Tambak ini hanya untuk memancing” jelas Nofri.
Menurutnya, Sungai ini masih cukup terjaga dari tangan-tangan jahil seperti meracun dan menuba dan aktifitas lain yang dapat memusnahkan habitat disungai ini.
Untuk menuju titik spot ideal, kita harus menggunakan Perahu atau yang biasa disebut warga lokal dengan sebutan Pompong atau robin, cukup dengan membayar Rp.150 ribu kita bisa menggunakannya untuk mancing dari pagi hingga sore hari.
Para angler disini menggunakan tekhnik trolling dan casting untuk menangkap ikan sebarau, karena ikan ini mempunyai sensasi strike yang cukup kuat dan liar, sehingga Angler harus punya keahlian untuk memainkan pancingnya.
“Ikan sebarau di daerah ini ukurannya cukup lumayan sehingga ikan ini tidak terlalu banyak tulang saat dikonsumsi, bagi sebagian orang ikan ini tidaklah begitu diminati untuk dikonsumsi karna mempunyai tulang yang halus” ungkap Nofri yang .
Dengan ditemani Firdaus yang juga castinger Pangkalan Kerinci, Dua castinger ini menyusuri hulu sungai dengan kecepatan pompong yang telah diatur sedemikian rupa, karena mereka menerapkan tekhik troling dengan target ikan sebarau.
Tak menunggu lama, “Striikkeeeee…!!!” Teriak Nofri, reel berderit kencang dan joran melengkung, Nofriadi dengan sigap langsung memainkan rod (joran) nya, pompong yang masih dalam posoisi berjalan membuat nofri agak kewalahan meladeni perlawan ikan, hingga akhirnya firdaus mengambil keputusan untuk mematikan mesin.
Nofri benar-benar menikmati sensasi perlawanan ikan distrike pertamanya, butuh waktu beberapa menit untuk menaklukan ikan yang dengan rakus telah menyambar minow diujung Leader hingga akhirnya seekor ikan sebarau menyerah diatas pompong.
“Alhamdulillah, Strike pertama lumayan, bikin kaki saya gemeteran karna size Ikannya yang lumayan besar. heheheheee…” ungkap Nofri.
Setelah hook (Kail) yang menyangkut dibibir ikan dibuka, Nofri kembali merelease (Melepaskan) nya kembali kedalam sungai setelah sebelumnya diambil foto untuk koleksi pribadi.
Perjalanan dilanjutkan, dan pompong dijalankan dengan kecepatan terrendah agar tidak membuat kaget dan takut ikan buruan.
Tak menunggu lama, reel kembali berderit keras, dan kali ini Firdaus yang mengalami strike. Dengan sabar Firdaus terus meladeni perlawanan ikan yang seakan enggan di jepit Lip grip.
Disaat firdaus sedang fight, tiba-tiba nofli yang casting dibahagian depan pompong teriak strike, minow yang dilemparnya berhasil merayu seekor hampala sekitar 2 Kg.
Pesta strike terjadi dari pagi hingga sore hari, ikan benar-benar frenzy dan keberuntungan sedang berpihak kepada kedua angler ini. namun lagi-lagi setelah ikan berhasil landed, kedua angler ini merelease ikan Hampala Plat BM yang diburunya kedalam sungai.
“Untuk menjaga kelestarian dan populasi, ikannya kita release, paling ikan yang sdah bener-bener lemes atau ikan tertentu yang kita bawa pulang untuk konsumsi, mengingat perkembang biakan ikan ini tidak secepat ikan lain pada umumnya.” Kata Firdaus.
“Kita jaga jugalah kelestariannya, Agar bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya” pungkas Nofri menegaskan.
Naaahhhh… bagi angler yang penasaran mau ngewild ke spot di Sungai tambak Pelalawan Riau ini tunggu apalagi..? siapa tau dapat doorprize samberan ikan arwana.
Editor: Handriansyah