MEDIAHARAPAN.COM, JAKARTA – Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menjadi sorotan media terkait isue yang beredar terkait adanya surat dan dokumen untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bocor di internet. Heru adalah sosok penting istana dan menjadi rahasia umum di gadang-gadang untuk menempati Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan.
Selaku Kasetpres, Heru mengatakan bahwa informasi yang menyebutkan surat berlabel rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN), dan surat lainnya untuk Presiden Jokowi bocor di forum peretas (hacker) adalah informasi bohong. Beredarnya informasi bohong itu, kata Heru, merupakan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Isue bocornya dokumen surat berlabel rahasian ini menjadi ujian buat Heru Budi Hartono yang di gadang-gadang menggantikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menandakan kembalinya orang kepercayaan Joko Widodo dan Ahok. Heru Budi Hartono birokrat karier pernah menjabat Wali Kota Jakarta Utara serta Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.

Sumber: https://mediaindonesia.com/megapolitan/163662/sumber-waras-dan-cengkareng-lolos-dari-temuan-bpk
Peristiwa yang pernah menjadi sorotan terkait pembelian aset Rumah Sakit Sumber Waras Grogol. Perosalan mencuat di ruang publik karena hitungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyebut bahwa harga lahan yang dibeli Pemprov DKI Jakarta jauh lebih mahal dari harga Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP), sehingga merugikan keuangan daerah Rp 191,33 miliar.

Kasus pengadaan Bus Way tahun anggaran 2013 saat pemprov DKI dipimpin oleh Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama yang resmi menjabat pimpin DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012.
Karier Heru Budi Hartono sepertinya ditakdirkan lekat menyelamatkan Joko Widodo dari kasus sensitif. Hal tersbut berbuah tangan kekuasaan menjadikanya dipercayakan posisi Kepala Sekretariat Presiden atau Kasetpres selama Joko Widodo menjabat Presiden.
Heru Budi Hartono juga bermanuver pasang badan ketika ambil alih pengumuman resmi kenaikan tiga jenis BBM, tanyangan konferensi pers mengunakan saluran YouTube Sekretariat Presiden.
Pihak Sekpres sepertinya telah merencanakan dengan hitungan cermat, terlihat pilihan waktunya dengan menekankan diksi angka tiga (3), yakni pada tanggal tiga (3) september, belaku pukul setengah tiga (14.30), meski itu tanggal merah atau hari libur september.
Dengan munculnya isue bocornya surat rahasia presiden apakah usaha untuk menyelamatkkan Heru Budi Hartono dari lingkaran Istana. Serta menempatkan di DKI jakarta, karena pemerintah memiliki kewenangan menunjuk pejabat eselon I sebagai Pj. Gubernur DKI Jakarta. Pejabat itu akan punya masa jabatan satu tahun dan dapat diperpanjang satu tahun berikutnya.