MEDIAHARAPAN.Com, CHENGDU – Hingga kini respon emergency gempa M 6,8 di provinsi Chengdu China yang terjadi pada senin (5/22). Pergerakan untuk penyelamatan segera dilakukan paca gempa di China berkekuatan 6,8 skala richter. Data sementara yang terhimpun akibat gempa ini menewaskan sedikitnya 65 orang dan menyebabkan ratusan orang terdampar atau hilang di provinsi Sichuan barat daya China.
Gempa M 6,8 China pada Senin (5/22) tersebut memicu tanah longsor dan mengguncang hingga ibu kota provinsi Chengdu, 200 km (124 mil) dari pusat gempa.
Tim penyelamat menjelajahi puing-puing di desa-desa terpencil pada Selasa (6/9/2022) untuk menemukan korban selamat dan mereka yang hilang.
Setidaknya 65 orang tewas, menurut laporan media pemerintah pada Selasa (6/9/2022) sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Sementara lebih dari 200 orang masih terjebak di daerah terpencil yang indah dan banyak yang hilang di tempat lain. Hampir 250 orang dirawat karena luka-luka akibat bencana, dengan puluhan luka kritis.
Gempa bumi kemarin melanda daerah pegunungan Luding di provinsi itu, sebuah daerah yang terletak di tepi Dataran Tinggi Tibet di mana lempeng tektonik bertemu, dan yang secara teratur dilanda gempa bumi.
Video dari penyiar CCTV pada Selasa (6/9/2022) menunjukkan petugas pemadam kebakaran menarik seorang wanita yang memar dan luka-luka dari puing-puing. Ada juga seorang yang selamat ditandu melintasi sungai di jembatan darurat, dengan bangunan terlihat rusak dan jalan-jalan yang dipenuhi dengan batu yang jatuh.
Departemen meteorologi setempat telah memperingatkan bahwa wilayah Luding juga akan mengalami hujan selama tiga hari, yang berpotensi menghambat upaya penyelamatan. Outlet berita Global Times yang dikelola pemerintah China melaporkan pada Selasa (6/9/2022) bahwa lebih dari 50.000 orang telah dipindahkan setelah gempa.
Kerusakan infrastruktur Pusat Jaringan Gempa China mencatat setidaknya 10 gempa susulan pada pukul 7 pagi waktu setempat (23:00 GMT).
Tenda telah didirikan untuk menyediakan tempat berlindung bagi mereka yang terpaksa pindah dari rumah yang tidak aman akibat gempa, kantor berita resmi Xinhua melaporkan. Media pemerintah melaporkan bahwa 243 rumah runtuh dan 13.010 rusak. Tim penyelamat bekerja untuk memulihkan layanan telekomunikasi dan utilitas listrik dan air, serta mengirimkan pasokan makanan kepada penduduk.
Gempa tersebut memutus aliran listrik ke beberapa kota, sementara sejumlah jalan raya runtuh dan tujuh pembangkit listrik tenaga air berukuran kecil hingga menengah mengalami kerusakan.
Media pemerintah juga melaporkan bahwa Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan “upaya penyelamatan habis-habisan”, termasuk pengerahan Tentara Pembebasan Rakyat.
Lebih dari 6.500 pekerja darurat telah dikirim untuk ambil bagian dalam operasi pencarian dan penyelamatan menurut laporan Al Jazeera.