MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta,- Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun yang merupakan alumni SMAN 34 Jakarta saat ini tengah bersiap untuk maju sebagai Gubernur Jakarta lewat jalur Independen.
Sosok yang belakangan ini viral di berbagai podcast dan media sosial karena mengungkap dan membahas soal dalang dari pandemi Covid-19 dan dampak pandemic treaty di bawah WHO jadi ikut ditandatangani oleh Indonesia.
Seperti dikutip dari berbagai pernyataan Dharma di sejumlah forum diskusi, pandemi Covid-19 yang menghentakan dunia sejak 2019 itu telah direncanakan sejak tahun 2010 oleh Rockefeller Foundation.
Apalagi menurut bekas Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ini, simulasi dilanjutkan tahun 2020 di Indonesia, tapi kalau di luar (RRC) sudah disosialisasikan tahun 2019.
Tujuan dari penyebaran wabah Covid-19 adalah untuk mempercepat program digitalisasi yang berujung dengan kontrol total kepada masyarakat dunia.
Sayangnya, kebanyakan orang hanya memahami gejala dan hasil lab dari seseorang yang terinfeksi Covid-19. Tidak ada yang mempertanyakan dari mana penyebutan Covid-19 itu berasal dan sejak kapan itu dinamakan. Padahal mestinya masyarakat kritis bila menghadapi situasi yang anomali.
Karena itu purnawirawan komisaris jenderal polisi itu kemudian berikhtiar dengan secara resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal calon gubernur Jakarta pada awal Januari 2024 lalu di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya 31 Jakarta, yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat maupun dari lintas agama.
Dharma Pongrekun dilahirkan pada 12 Januari 1966 di Palu, Sulawesi Tengah merupakan alumni SMP Bruderan Purwokerto pada 1981 namun kemudian tinggal di Jakarta dan menamatkan sekolah menengah atas di SMAN 34 Jakarta pada 1984.
Kemudian pada 1988 dia menjadi lulusan terbaik dari AKABRI A (Akpol). Lalu meneruskan pendidikan formalnya ke bangku kuliah tingkat magister jurusan Manajemen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, lulus 2002. Selanjutnya, pada 2006 dia meraih gelar magister di bidang Ilmu Hukum dari Universitas Gadjah Mada.
Pada 2023 Dharma dianugerahi gelar Doktor Kehormatan Bidang Kemanusiaan dari MBC University. Dharma Pongrekun memasuki usia pensiun pada 12 Januari 2024.
Selama mengabdikan dirinya di Polri, Dharma berpengalaman di bidang reserse dan tercatat pernah menempati sejumlah jabatan strategis. Pada 5 Juni hingga 31 Desember 2015 dia diberikan amanah untuk menjadi Wadirtipidum Bareskrim Polri.
Pada 27 Mei hingga 13 November 2016 menjabat sebagai Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri. Lalu, saat pandemi Covid-19 menghantam Indonesia, dia menduduki posisi Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sejak 17 Juli 2019 hingga 7 Oktober 2021.
Pada 24 Januari 2024 Dharma dimutasi sebagai Pati di Lemdiklat (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia) sebelum akhirnya pensiun.
Menurut Sekjen Komunitas Cinta Polri Suta Widhya SH, kesiapan Dharma mendeklarasikan dirinya siap menjadi orang nomor 1 di DKI Jakarta adalah langkah brilian. Ia berani menghadapi hiruk-pikuk suasana menjelang Pemilu 2024.
“Bila tampilan dan gagasannya sanggup menyedot perhatian masyarakat Jakarta, maka itu langkah awal untuk meraih kesuksesan selanjutnya. Ia perlu mampu mendekati kelompok-kelompok muslim mainstream seperti NU dan Muhammadiyah serta simpul massa lainnya” ujar Suta.
Mantan Deklarator Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) pada 10 Mei 1998 bersama Eggy Sudjana ini menilai Dharma merupakan sosok polisi yang bersih dan dekat dengan kalangan umat muslim khususnya.
Sementara cendekiawan muda Ikhsan Tualeka menilai visi dan gagasan Dharma Pongrekun menjadikannya beda dengan sejumlah tokoh yang digadang-gadang akan berkontestasi dalam Pilkada Jakarta 2024 ini.
“Bang Dharma ini ‘out of the box’ dan memikirkan hal-hal yang substantif dan esensial, yaitu terkait hak asasi dan kontrol penuh tiap individu atas dirinya masing-masing, terutama soal kesehatan, yang kerap atau dapat dijadikan pintu masuk pihak lain mengendalikan, bahkan mengeksploitasi seseorang”, jelas Ikhsan. (SM-MH).