MEDIAHARAPAN.COM – Jakarta, Traveling merupakan kegiatan yang menyenangkan, sekaligus banyak aura positif yang dapat dirasakan. Namun dilema ketika perihal teman yang menitip dan meminta buah tangan alias oleh-oleh.
Hal ini terungkap, saat kami berbicang sesama traveler menemukan sebuah tradisi yang sama yaitu dilema buah tangan.
Bahwa sering teman-teman traveler diminta untuk membawakan buah tangan oleh teman, saudara dan kerabat. Buah tangan ini bisa dibilang menjadi beban bagi traveler, terlebih barang yang dititip lebih banyak ketimbang barang bawaan pribadi.
Secara kapasitas material, juga belum tentu seorang traveler membawa uang cukup banyak. Bahkan mereka berjalan untuk melepasan penat dengan menyisihkan uang tabung gaji berbulan-bulan lamanya.
Jika Anda tahu, perjuangan mereka untuk mendapatkan sebuah perjalanan yang elok dilihat oleh mata, tidak semudah itu.
Pada dasarnya, meminta buah tangan tidak ada hukumnya. Hanya saja, apabila ditelisik dari etika dan segi finansial belum tentu sagup. Sebelum Anda mengungkapkan einginan tersebut tersebut coba untuk berpikir ulang.
Memami kondisi seperti ini, kedepan menjadi perhatian bagi para penitip buah tangan. Kehadiran dan pengalaman dari mereka, mulai dari proses sampai selama traveling berakhir mungkin bisa sebagai oleh-oleh yang paling lebih berharga.
Anda dapat mendengarkan secara langsung pengalaman dan tips agar Anda juga bisa traveling ke tempat tersebut. Untuk meilhat postingan traveling, Anda dapat follow Instagram @mytravelingofficial.