MEDIAHARAPAN.COM, Ankara – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan zona Aman di dekat perbatasan Suriah-Turki perlu dikontrol oleh Turki, pada, Sabtu (23/2).
“Jika sebuah zona aman akan didirikan di sepanjang perbatasan Turki, daerah itu perlu di bawah kendali kami. Kami tidak dapat mengambil tindakan pencegahan setelah roket menghantam tanah kami dan perlu mengambil tindakan pencegahan sebelumnya,” kata Erdogan dalam siaran bersama oleh saluran CNNTürk dan KanalD.
Komentar Erdogan muncul setelah seorang pejabat senior AS mengatakan negara itu akan meninggalkan sekitar 400 tentara AS di Suriah.
Erdogan menggarisbawahi bahwa Turki tidak akan membiarkan daerah itu menjadi zona aman bagi organisasi teroris setelah penarikan pasukan AS dari Suriah.
Pada pertengahan Desember, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan menarik tentaranya dari Suriah, dengan mengatakan bahwa satu-satunya alasan pasukan AS berada di Suriah adalah untuk mengalahkan ISIS, yang menurutnya telah dicapai.
Turki telah melanjutkan lalu lintas diplomatik yang intens dengan sekutu NATO-nya untuk menyelesaikan masalah terkait Kesatuan Perlindungan Rakyat (YPG) cabang dari PKK. Sebagai bagian dari upaya ini, Erdogan dan Trump membahas penarikan pasukan Suriah melalui telepon pada Kamis malam. Selama kontak itu, para presiden membahas perkembangan terakhir di Suriah, menegaskan kembali komitmen bersama untuk memerangi teror dan setuju untuk mendukung resolusi politik untuk konflik tersebut.
Erdogan mencatat bahwa kota Idlib di Suriah barat laut keberadaannya penting, karena 300.000 orang dapat melarikan diri dari kota itu dan datang ke Turki jika keamanan tidak ditetapkan di sana. (DailySabah/bilal)