MEDIAHARAPAN.COM, Dobo – Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT), Kabupaten Kepulauan Aru selain fokus ke persoalan peredaran narkoba dan obat-obat terlarang , tetapi juga masalah lingkungan. Hal ini disampaikan Ketua DPC Granat Kepulauan Aru, Mika Ganobal, Sabtu (25/03), di Dobo.
“Fokus utama kita mencegah peredaran gelap narkoba di daerah ini, namun tak kalah penting lagi adalah soal lingkungan. Kita akan bangun komunikasi dengan teman-teman organisasi kepemudaan di Kota Dobo untuk aksi sosial terkait masalah sampah yang bertebaran dan tak terurus di Kota ini,” Ujar Mika.
Dirinya juga berharap penanganan sampah harus dilakukan secara baik dan terorganisir biar kota ini bersih, indah dan nyaman sebagamana visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Aru, yaitu Sehat negeri ku, Cerdas Rakyat ku.
Hal yang sama disampaikan Ketua DPD Granat Maluku, Yani Salampessy. Ia mengajak pengurus Granat di Kabupaten Aru juga peduli terhadap persoalan sosial lainnya, seperti masalah lingkungan, selain masalah peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
“Saya melihat ada banyak persoalan lain yang butuh penanganan ekstra di Aru, selain masalah narkoba yang belakangan marak seiring makin banyak nelayan dari luar Aru yang singgah, masalah lingkungan seperti sampah juga menjadi problem yang perlu ditangani dengan baik dan segera”, ungkapnya.

Sebelumnya, Duta Anti Narkoba Olivia Zalinaty yang turun ke Dobo menghadiri Pelantikan DPC Granat Kepulauan Aru ikut prihatin dengan kondisi sampah. “Kasihan ya, laut Aru itu kan masih ‘perawan’ jangan dikotorilah. Masyarakat harus diberi edukasi dan pemerintah tidak boleh diam. Melalui kesempatan ini saya ajak pengurus DPC Granat Aru untuk peduli sampah selain narkoba,” ajak Olivia.
Sementara itu, Ikhsan Tualeka aktivis sosial yang juga Executive Producer Film Salawaku, salah satu film yang menonjolkan indahnya alam Maluku dan juga Ketua GLGN Foundation berencana menggandeng DPC Granat Aru dan sejumlah LSM untuk membangun ‘bank sampah” di Aru.
“Kita hanya minta pemerintah setempat memberikan tempat untuk menampung sampah non organik (plastik) untuk nanti nya bisa diproses atau diolah sehingga punya nilai ekonomis bagi warga. Jika tidak sampah plastik akan menjadi ancaman bagi ekologi dan lingkungan di Aru, sampah plastik untuk diurai lagi oleh alam membutuhkan proses mencapai ratusan tahun lamanya,” ujarnya.
Selain menghadiri Pelantikan DPC Granat Kepulauan Aru, Olivia Zalinaty juga mengeksplor pariwisata Aru, seperti diving dan snorkeling, juga mengajak generasi muda jauhi narkoba, cinta lingkungan dan ikut memajukan pariwisata (Neo)