MEDIAHARAPAN.COM, Teheran – Iran memprotes “pelanggaran” wilayah udaranya oleh “pesawat mata-mata” AS yang dijatuhkan pada hari Kamis (20/6).
Dalam panggilan telepon darurat, Wakil Menteri Luar Negeri Seyyed Abbas Araqchi menyatakan protes negaranya kepada Duta Besar Swiss di Teheran Markus Leitner. Swiis mewakili kepentingan AS di Teheran, demikian Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat (21/6)
Pada hari Kamis, militer Iran merilis sebuah video mengenai jatuhnya pesawat pengintai AS atas Selat Hormuz.
Iran dan AS berselisih soal lokasi pesawat tak berawak itu ketika jatuh. Teheran mempertahankan pesawat tanpa awak itu melanggar wilayah udaranya, sementara Washington mengatakan pesawat itu berada di wilayah udara internasional.
Araqchi menegaskan ada “bukti tak terbantahkan bahwa pesawat tak berawak itu telah melanggar wilayah udara Iran.”
“Ini bukan pertama kalinya Amerika melakukan tindakan seperti itu, karena ini telah terjadi beberapa kali sebelumnya,” ia menekankan.
Teheran “tidak akan ragu sejenak untuk secara tegas mempertahankan wilayahnya dari agresi apa pun,” tambah Araqchi.
Setelah insiden itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan di Twitter bahwa “Iran membuat kesalahan yang sangat besar.”
Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya permusuhan di Teluk Persia antara Washington dan Teheran. (Anadolu/bilal)










