MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui, banyak anggotanya di lapangan paham tentang diskresi, Tapi tidak paham dengan prakteknya.
“Paling penting pertama adalah kemampuan menilai, kedua menentukan opsi tindakan, ketiga mengambil keputusan agar bisa menjaga kepentingan umum,” pesan Tito dalam sambutannya saat memimpin serah terima jabatan enam Kapolda di Rupatama Mabes Polri, Jumat (27/4).
Kemampuan diskresi yang kerap menjadi blunder itu pun membuat Tito geram. Pada kesempatan itu, alumni terbaik Akpol 1987 itu bahkan menegur Kepala Lembaga Pendidikan dna Latihan (Kalemdiklat) Polri Komisaris Jenderal Moechgiyarto.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengingatkan Kalemdiklat Polri, agar bisa mengutamakan diskresi dalam pembelajaran ke anggota.
“Kalau perlu koordinasi dengan Asrena (Asisten Perencanaan dan Anggaran) di setiap Polres seminggu sekali latihan real menghadapi situasi tertentu. Sehingga kalau razia tahu seperti apa yang harus dilakukan,” imbau mantan Kadensus 88 Antiteror itu
Latihan itu, lanjut Tito, juga berlaku untuk Kapolda jajaran. Dengan pelatihan, Tito berharap anggotanya dapat menentukan tindakan terukur yang seharusnya diambil.
“Jangan sampai berlebihan padahal tidak ada ancaman apa-apa terhadap publik,” pungkasnya. (Cecep Gorbachev)