MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Bertempat di Perpustakaan Nasional Jakarta, Komik Keumahalayati resmi diluncurkan (21/05). Alasan peluncuran komik ini antara lain adalah sebagai bentuk penghargaan terhadap kepahlawanan Keumahalayati. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya,” ungkapan tersebut merupakan latar belakang dari nilai- nilai luhur seorang pahlawan yang ini ingin disampaikan Keana Films sebagai insiator lahirnya komik ini kepada khlayak.
Pahlawan yang dimaksud adalah Laksamana Keumalahayati, perempuan heroic dalam sejarah armada laut Nusantara yang sangat berpengaruh dalam politik militer Kerajaan Aceh Darussalam di abad ke 16. Figur Keumalahayati dengan gigih berjuang menjaga kedaulatan tanah airnya ketika kala itu tiga kerajaan besar Eropa, yakni Belanda, Inggris dan Portugis bersaing untuk menguasai dan menanamkan pengaruh mereka di jalur perdagangan Nusantara.
Keumalahayati merepresentasikan sosok perempuan yang bukan lagi sebagai ‘tanah’ yang menunggu dan menumbuhkan, tetapi sebagai ‘laut’ yang menyuarakan keberanian. Sebab harga diri tanah airnya adalah harga dirinya sebagai seorang perempuan.
Semangat dan pengorbanan inilah yang memotivasi Keana Films untuk berkarya dan memperkenalkan sejarah melalui kisah pejuang asal Aceh yang menjadi laksamana perempuan pertama di era modern lewat sebuah film layar lebar. Saat ini film Keumalahayati sedang dalam tahap development bersama sineas ternama antara lain sutradara Eros Djarot, penulis skenario Raya Makaraim dan ES Ito.
Namun sebelum film epik Keumalahayati diluncurkan, Keana Films ingin mempersembahkan kisah heroik ini dalam bentuk komik. Melalui ilustrasi gambar yang indah dan kemasan yang menarik, komik ini diharapkan menjadi media pembelajaran yang bersifat kekinian dan bias membuat banyak kaum muda Indonesia semakin tertarik dengan sejarahnya. Hal ini di ungkap Candra Gautama, redaktur Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) yang menjadi penerbit komik Keumalahayati.
Mengambil momentum bulan Kebangkitan Nasional, kehadiran komik ini diharap bisa membangkitkan rasa bangga dan teladan terhadap para pahlawan, juga bisa menginspirasi kaum muda Indonesia dalam membangun bangsa dengan berkarya di tengah banyaknya pertanyaan tentang keragaman, kesetaraan dan persatuan.
Penggagas pembuatan film layar lebar dan komik Keumalayhayati adalah aktris peraih Piala Citra Marcella Zalianty yang juga seorang sutradara, produser sekaligus founder dari Keana Films. Ia aktif dalam organisasi PARFI’ 56 dan berbagai kegiatan social, juga telah banyak mendapat penghargaan berskala internasional untuk karya karyanya. Lewat omnibus Rectoverso (2012), ia meraih pengharagaan Sutradara Terbaik di Piala Maya untuk segmen Malaikat Juga Tahu, dan filmnya terpilih di ajang market Cannes Film Festival di tahun yang sama. Bagi Marcella, kisa perjuangan Keumalahayati dengan segenap semangat, hasrat, cita- cita dan keberaniannya, tak lepas dari tema women empowerment yang sangat relevan dan perlu untuk diangakt ke khalayak di tengah situasi Indonesia dan dunia saat ini.
Komik Keumalahayati ditulis oleh Edna Caralonie Pattisina, pemenang KASAU Award 2017 bidang jurnalistik yang hamper sepuluh tahun terakhir bekerja sebagai wartawan Kompas dan khusus meliputi bidang pertahanan dan keamanan; dengan riset dibantu oleh Habibie Yukezain. Ilustrasi dikerjakan oleh Ardian Syaf yang pernah menggarap komik superheors legendaris dunia seperti Superman, Batman Green Lantern dan X- Men terbitan Marvel dan DC Comics bersama Aris Naka Abee, illustrator asal Yogyakarta.
Acara peluncuran komik Keumalahayati dibuka oleh Bekraf dengan sambutan oleh Bapak Triawan Munaf dan dimeriakan oleh aktris Prilly Latuconsina yang mewakili generasi millenials, juga putra terbaik Aceh seperti actor peraih piala Citra Teuku Rifnu Wikana, penyanyi Rafly Kande serda pendongeng dan budayawan Aceh Agus Nur Amal “PM Toh”.
Komik Keumalahayati bisa didapatkan di toko-toko buku Nasional mulai dari tanggal 21 Mei 2018.