Pidie Jaya – Menyusuri kebenaran Peristiwa Aneh di Masjid Baitul Fuqara Paru Kedue Pidie Jaya Aceh Mediaharapan.com telah menurunkan tulisan penyusuran bagian pertama berjudul Menyusuri Kebenaran Peristiwa Aneh di Masjid Baitul Fuqara Aceh Bagian 1.
Pada tulisan dibagian pertama, MediaHarapan.com telah mengangkat kesaksian 2 Orang warga Paru, yakni Haji Yusuf yang merupakan Pengurus Masjid Baitul Fuqara dan Juga Bapak Zakaria pedagang Kopi yang tinggal tidak jauh dari Masjid.
Pada tulisan Bagian ke 2 ini Mediaharapan.com menjumpai Pimpinan Pondok Pesantren Darussa’dah Ustadz Waled Sanusi, Rabu (28/12/2016) yang pada saat sebelum kejadian pembongkaran dan rusaknya 3 alat berat bermimpi didatangi seorang Soleh yang menyampaikan pesan kepadanya agar Masjid Krak Paru tidak dibongkar.

Ketika di konfirmasi, Ustadz Waled membenarkan semua yang telah diberitakan oleh mediaharapan.com sebelumnya.
“Semua yang diberitakan Media Harapan itu betul, baik tentang mimpi yang saya alami maupun tentang kejadian Rusaknya alat berat saat hendak merobohkan Masjid” kata Waled.
Waled menceritakan, ia bermimpi dinihari menjelang pagi disaat sebelum fajar, seseorang berpakain rapih layaknya orang soleh datang dengan mewanti wanti dirinya, untuk tidak merobohkan masjid yang dibangun dan diwariskan oleh para orang – orang tua terdahulu. walet dipesan untuk menjaga dan memakmurkan masjid itu.
“saya tersintak dari tidur, mimpi itu mengagetkan saya seakan benar – benar nyata” ujar Waled lirih. “saya segera shalat untuk menenangkan diri, mengharap ridha dan hidayah Allah SWT atas mimpi yang saya alami” Sambung Waled.
Esoknya Waled menceritakan perihal mimpinya kepada warga dan aparatur desa Paru, dia menyarankan agar Masjid tidak dirobohkan sesuai wasiat dalam mimpinya.
Menurut waled dia bukan ingin mencegah untuk membongkar masjid Baitul Fuqara yang telah rusak parah karena gempa, ia hanya sekedar mengingatkan dan menyampaikan wasiat itu.
“Wallahu’alam bissawab, saya hanya seorang hamba dan Allah yang maha tahu dan memiliki kuasa”. ujar Ustadz waled.
Butiran air bening nampak menitik dan membasahi mata waled saat menceritakan mimpi yang dialaminya dan tentang sejarah Masjid dan kepada Reforter Mediaharapan.com.
Diceritakan, di halaman Masjid terdapat Makam orang Soleh yang disebut dengan panggilan Teuku Min, sosok Teuku Min dikenal sebagai orang yang rajin beribadah dan shalat di Masjid itu, biasanya ba’da subuh Teuku Min berdzikir hingga jam 9 pagi.

Masjid Paru dulunya merupakan sumbangan orang-orang tua terdahulu, mereka menyumbang dengan keikhlashan, Ada yang menyumbang tanah, matrial banguan dan tenaga bahkan ada yang menyumbangkan Telor ayam untuk makan orang yang bekerja membangun masjid.
Dulu, para tetua desa desa tetangga sekitar Paru Kedeu juga ikut menyumbang dalam pembangunan Masjid ini. (MH007)
Dilaporkan: Munawier Pijay
Baca Juga: Penyusuran Bagian 3