• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Nasional Daerah

Perjuangan Guru Asal Palu, Tuntaskan Wajib Belajar 12 Tahun Belajar

by Goeh
11 November 2024 18:20
in Daerah, Inspirasi, Pendidikan
0
Perjuangan Guru Asal Palu, Tuntaskan Wajib Belajar 12 Tahun Belajar

Surya Dharma, Guru asal Palu. (Ist)

MEDIAHARAPAN.COM, Palu – Memasuki Kota Palu pada Oktober 2018 bukanlah perjalanan biasa. Hampir semua tempat dalam keadaan rusak. Dari Bandara Mutiara Sis Al Djufri hanya butuh 15 menit untuk sampai ke tengah kota.

Sepanjang jalan dari Bandara terlihat kerusakan parah akibat gempa 7,4 SR, rumah, kantor pemerintahan, sekolah, hotel dan fasilitas umum lainnya. Selain gempa, dampak lanjutannya adanya tsunami yang menghantam teluk Palu yang sore itu ada event besar yang diadakan pemerintah Kota Palu, di sepanjang pantai ini banyak  korban jiwa .

Selain  dampak gempa timbul bencana yang lebih mengerikan  Likuifaksi, pergerakan tanah akibat pengaruh gempa. Akibat likuifaksi ini, ratusan rumah terkubur dan terputusnya jalan utama. Apa yang dialami Kota Palu memang sangat membuat miris

Selain Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala dan juga sebagian Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) juga terdampak gempa. Selama seminggu pasca gempa keadaan Kota Palu lumpuh, listrik mati, BBM menipis, terjadi kerusuhan dan penjarahan  karena kesulitan mendapatkan makanan.

Salah satu tempat yang terkena dampak adalah kecamatan Ulujadi di pesisir pantai Talise. Tak jauh  dari pusat Tsunami yang banyak memakan korban jiwa. Ulujadi merupakan wilayah terdampak yang cukup parah. Beruntung satu bangunan tempat belajar yang dimiliki  Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Khatulistiwa yang berada di Jalan Cemara 1 No.51 Kelurahan Ulujadi Kota Palu  selamat, bangunannya  relatif utuh dan masih bisa dipakai.

Sang pemilik Surya Dharma bersyukur , bangunan tempat memberikan pendidikan untuk anak anak putus sekolah masih bisa digunakan. Surya Dharma adalah seorang anak muda yang berprofesi sebagai guru. Sejak 2011 ia bersama istrinya membangun PKBM dibantu para relawan  untuk membantu anak anak yang untuk bisa mengikuti Paket A hingga Paket  C. Di PKBM, tak hanya pelajaran formal yang diajarkan namun pelajaran tentang keterampilan juga diajarkan. Hal ini merupakan nilai tambah yang diberikan Surya Dharma untuk anak anak didiknya

Tapi  saat bencana besar terjadi tak ada yang bisa dilakukan selain menyelamatkan diri dan keluarga. Peserta didiknya juga terdampak, ada yang keluarganya menjadi korban atau rumah tempat tinggalnya rusak tak bisa digunakan lagi.

Gempa berimbas  ditutup sementara seluruh aktivitas pembelajaran di PKBM Khatulistiwa. Surya Dharma dan istri ikut mencari tempat aman terlebih dahulu, karena gempa gempa susulan masih sering terjadi.

Resah dan Miris dengan Angka Putus Sekolah 

Menurut data BPS, Sulawesi Tengah masuk dalam 10 provinsi tertinggi angka putus sekolah. Kelompok usia 7-12 angka tidak sekolah 2,59 persen , kelompok usia 13-15 angka tidak sekolah 4,7 persen , untuk kelompok usia 16-18 angka tidak sekolah mencapai 9,55 persen angka tidak sekolah. Polanya  semakin naik kelompok usia semakin tinggi pula persentasenya.

Hal ini terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi. Sulawesi Tengah termasuk provinsi dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi, sehingga berpengaruh terhadap angka partisipasi sekolah (APS) yang rendah.

Banyak orang tua yang kesulitan membiayai pendidikan anak hingga jenjang SMP dan SMA. Selain itu ada sebagian budaya yang menganggap pendidikan tidak menjadi prioritas utama. Sehingga anak anak banyak dibiarkan tidak mengenyam pendidikan lanjutan.

Sebelum tahun 2013 pemerintah mewajibkan pendidikan 9 tahun, artinya pendidikan sampai jenjang SMP. Hal ini saja masih sulit diselesaikan. Apalagi setelah tahun 2013, Pemerintah menetapkan rintisan  pendidikan 12 tahun.  Selain kemiskinan, fasilitas pendidikan yang  tersedia  masih belum mencukupi. Jumlah sekolah, jarak sekolah dan transportasi dari rumah ke sekolah juga menjadi problem tersendiri. Apalagi kontur wilayah Sulawesi tengah yang banyak di pegunungan, pulau pulau terluar dan akses jalan yang belum semuanya bisa dilewati kendaraan bermotor.

Surya Dharma merupakan salah satu orang yang tergugah untuk melakukan perubahan ditengah masalah yang terjadi disekitarnya. Di desanya, Surya -biasa ia disapa- melihat banyak sekali anak anak usia sekolah yang akhirnya malah sibuk mencari uang atau bermain tanpa mengenal waktu. Ada yang menjadi tukang parkir, tukang mencuci motor atau mobil, atau pekerjaan kasar lainnya.

Anak anak ini sudah merasa senang karena merasa bisa bekerja dan mendapatkan uang. Tak ada lagi minat untuk menimba ilmu di bangku sekolah. Orang tua pun tak lagi melarang malah ikut merasa senang karena anaknya bisa meringankan beban keluarga.

Surya mulai melakukan pendekatan ke beberapa pihak, baik tokoh masyarakat dan tokoh pemerintahan desa. Awalnya, banyak yang bertanya tanya dan tak tertarik akan idenya ini. Apalagi memulai hal hal baru selalu dicurigai.

Bersama istrinya yang juga berprofesi sebagai guru, Surya mulai membuka pendidikan non formal yang bisa dimasuki oleh anak anak putus sekolah. Mereka hadir di rumah sederhana Surya. Motif kehadiran anak anak ini juga bermacam macam. Ada yang karena ingin kembali belajar , ada yang hanya ingin mendapatkan ijazah Paket A, Paket B dan Paket C atau karena ikut ikutan.

Mengadakan pendidikan PKBM  bukan perkara mudah di tengah kebiasaan anak anak yang sudah terbiasa mencari uang atau bermain. Sifat sifat ‘jalanan’ masih melekat pada diri anak anak didiknya. Jangan bayangkan kelas akan berisi anak anak yang mudah diatur seperti sekolah umumnya.

Sejak 2011, anak anak yang berminat ikut dalam kejar paket A, B, dan C semakin meningkat. selama 5 tahun berjalan sudah 300 anak yang ikut berpartisipasi. Sudah banyak anak anak yang bisa hidup lebih baik. Bahkan ada yang bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Keresahan Surya Dharma kini menjadi sebuah kegiatan yang membantu menyelesaikan masalah di lingkungan terdekatnya. Surya Dharma berharap apa yang di lakukannya menjadi sebuah gerakan yang bisa diduplikasi di beberapa tempat lainnya.

Sesuai amanat konstitusi UUD 1945 pasal 31 ayat 1 , Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Maka hak inilah yang dijadikan salah satu alasan Surya Dharma untuk mengadakan PKBM Khatulistiwa.

Pendidikan Adalah Hak Dasar untuk Semua Warga Negara

Pendidikan adalah hal fundamental yang harus diurus negara. Kesamaan hak untuk mendapatkan pendidikan. Untuk sebagian orang yang telah makmur, pendidikan bukanlah hal yang sulit untuk didapatkan. Namun untuk anak anak di wilayah pelosok, di pulau terluar, di pegunungan, diwilayah yang sulit akses, pendidikan adalah hal mahal yang harus diperjuangkan.

Pendidikan terkait erat dengan banyak faktor, baik fasilitas sekolah, tenaga pengajar, kurikulum, akses  menuju sekolah, budaya hingga faktor biaya lainnya. Dalam data BPS 2022, tercatat angka putus sekolah di Indonesia mencapai 76.834 orang dari jenjang SD,SMP dan SMA.

Dari data ini angka putus sekolah terbanyak di jenjang SD mencapai 40.863 , itu berarti lebih dari 50 persen anak hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar. Ini juga merupakan faktor dari jumlah fasilitas sekolah yang belum sama tiap jenjangnya.

Fisik sekolah masih seperti piramida , besar di jenjang dasar lalu berkurang di jenjang SMP dan lebih mengecil lagi di jenjang SMA. Sehingga jumlah tempat duduk yang tersedia tidak sebanding.

Selain faktor ekonomi, budaya dan faktor lainnya. Hal inilah yang harus menjadi perhatian semua orang. Memastikan pendidikan dinikmati oleh seluruh warga negara. Anak muda seperti Surya Dharma adalah contoh kepedulian untuk menyelesaikan masalah pendidikan.

Apa yang dilakukan Surya Dharma sesuai dengan semangat perubahan ASTRA untuk Indonesia yang lebih baik. Maka apa yang dilakukan Surya Dharma pantas didapuk menjadi salah satu penerima award  Semangat ASTRA Untuk (SATU)  Indonesia  di tahun 2018 bidang pendidikan. Saat kampung halamannya mendapat musibah Gempa, Tsunami dan Likuifaksi.

SATU Indonesia adalah award yang diberikan untuk anak muda atau kelompok yang melakukan perubahan untuk wilayah sekitarnya, di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, kewirausahaan dan  teknologi. SATU Indonesia digelar setiap tahun , saat ini telah menginjak tahun ke- 14. Tahun ini tema yang diangkat adalah : Perubahan hari ini untuk Indonesia yang lebih baik.

Indonesia membutuhkan orang orang yang mampu merubah keadaan sekelilingnya menjadi lebih baik. Kadang perubahan itu bukanlah perubahan besar namun apa yang dilakukannya bermanfaat untuk kehidupan yang lebih baik. (Agung Aprildo)

 

Comments

comments

Tags: khatulistiwaPalupkbmwajib belajar
Previous Post

Inisiasi Program GenRengers Educamp, Pemuda Kubu Raya Tekan Angka Pernikahan Dini

Next Post

Pampakin dan Lahung, Buah Langka Asal Tanah Borneo

Goeh

Next Post
Pampakin dan Lahung, Buah Langka Asal Tanah Borneo

Pampakin dan Lahung, Buah Langka Asal Tanah Borneo

BERITA POPULER

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

20 April 2023 09:33
Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

12 June 2025 19:16
Kick Off Munas ke-VI Hidayatullah: Memperkuat Dakwah Menuju Indonesia Emas 2045

Kick Off Munas ke-VI Hidayatullah: Memperkuat Dakwah Menuju Indonesia Emas 2045

12 June 2025 14:55
Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

4 October 2022 09:04

BERITA TERBARU

Indonesia Peace Convoy Buka Pendaftaran Global March to Gaza

Indonesia Peace Convoy Buka Pendaftaran Global March to Gaza

14 June 2025 21:27
Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

12 June 2025 19:16
Kick Off Munas ke-VI Hidayatullah: Memperkuat Dakwah Menuju Indonesia Emas 2045

Kick Off Munas ke-VI Hidayatullah: Memperkuat Dakwah Menuju Indonesia Emas 2045

12 June 2025 14:55
Mega Korupsi Chromebook: Ketika Moralitas Pendidikan Terkubur oleh Keserakahan

Mega Korupsi Chromebook: Ketika Moralitas Pendidikan Terkubur oleh Keserakahan

5 June 2025 22:00

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Indonesia Peace Convoy Buka Pendaftaran Global March to Gaza

Indonesia Peace Convoy Buka Pendaftaran Global March to Gaza

14 June 2025 21:27
Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

Kanalnya Dihapus YouTube, KalamTV Duga Google Indonesia Pro Zionis

12 June 2025 19:16
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia