MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta.- Ketua Presidium Mahasiswa Bela Rakyat, Anhar Tanjung menyatakan dengan tegas, mengutuk pemerintah atas kasus-kasus kriminalisasi ulama. Pernyataan keras ini disampaikan Anhar saat digelar Diskusi Kebangsaan dan Deklarasi Presidium Mahasiswa Bela Rakyat di Seretariat FOKAL-IMM Matraman Jakarta (18/06/2017).
Berikut kutipan pernyataan Anhar Tanjung selaku Ketua Umum Presidium Mahasiswa Bela Rakyat yang didampingi oleh Panglima Besar Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ) Ade Selon:
“Bahwa Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya mereka saling mengenal dan mengakui bahwa tak ada seorangpun yang lebih mulia dan lebih utama dibandingkan dengan yang lainnya kecuali karena ilmu, iman dan amal baiknya, kemudian mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW telah diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia, membawa pesan keadilan, perdamaian serta menyebarkan cinta dan kasih sayang.
Bahwasanya dengan ini kami sangat tegas mengutuk kepada pihak pemerintah yang pada saat ini telah mengkriminalisasi serta mempolitisasi para Ulama, tokoh Nasional, Aktifis Mahasiswa serta Ormas Islam.
Kami dari para mahasiswa yang memiliki hak konsitusi untuk menyuarakan kebenaran, bahwasanya Mahasiswa sebagai agent of change, agent of social control dan iron stock yang dilindungi oleh Undang-Undang.
Pada tanggal 18 Juni 2017 ini kami dari Mahasiswa mendeklarasikan Presidium Mahasiswa Bela Rakyat, dikarenakan rezim ini semakin jelas memperlihatkan ketidak adilan dalam menampung apsirasi rakyat dan juga semakin bersikap arogansi terhadap para ulama, tokoh Nasional, Aktifis Mahasiswa serta Ormas Islam.
Maka dari itu sudah saatnya kami para mahasiswa bangkit mempertahankan marwah kebenaran agama demi keutuhan NKRI, Sehingga ulama dan masyarakat tidak sendiri dalam memperjuangkan kebenaran ini.
Jika para mahasiswa dan rakyat hanya terdiam melihat penjajahan modern dan tirani boneka bangsa asing terus berkuasa, sehingga menanamkan racun penderitaan masa depan anak cucu kita maka mahasiswa tesebut tak lain seorang kambing yang cintanya hanya sebatas kata kata.
Jika memang engkau cinta masa depan bangsa dan anak cucumu maka mari kita menyalurkan kebenaran walaupun harus mempertaruhkan nyawa demi sebuah torehan sejarah bertintakan emas untuk masa depan anak cucu kita, agama dan keutuhan NKRI.”
(iskan)