MEDIAHARAPAN.COM, Bengkulu – Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) meminta kepada milenial masjid untuk ikut berperan dalam menjaga pelaksanaan Pilkada serentak yang damai. Tak hanya itu Prima DMI juga meminta tokoh agama, masyarakat dan tokoh adat untuk berperan mendinginkan suasana Pilkada.
“Kepada Pemuda dan milenial masjid, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan media masa diharapkan dapat memerankan diri sebagai perekat dan pemersatu bangsa,” kata Rahmad Saputra Sekretaris Pimpinan Wilayah Prima DMI Provinsi Bengkulu.
Menurut Rahmad, Pemuda dan para tokoh sangat mempunyai peran penting dalam melaksanakan proses Pilkada yang tertib dan damai. Dengan demikian, Pilkada 2020 akan menghasilkan pemimpin yang ideal dan kompeten dalam membangun daerah.
“Pemilukada adalah sarana untuk memilih kepala daerah melalui sistem pemilihan yang demokratis, langsung, umum, bebas dan rahasia. Untuk hal itu diimbau kepada seluruh Pemuda dan milenial masjid serta umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan terhormat,” terangnya.
Lebih lanjut Rahmad mengingatkan agar masyarakat dapat memilih pemimpin yang jujur, amanah, cerdas, dan komunikatif. Serta, mampu melindungi dan memberikan rasa aman masyarakat serta dapat membawa perbaikan, kemajuan dan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat di daerah pemilihan masing-masing.
“Perbedaan pilihan hendaknya disikapi dengan penuh kedewasaan, saling menghormati dan saling memuliakan. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan kelompok dan golongan. Menjunjung tinggi semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan,” imbuhnya.
Rahmad menambahkan, perlu ada sikap yang jujur, adil dan profesional dari para penyelenggara Pilkada untuk menciptakan demokrasi di Indonesia. Sehingga, rakyat apat memilih calon pemimpinnya dengan tenang.
Para penyelenggara Pemilukada wajib bersikap jujur, adil dan profesional agar dapat terselenggara Pemilukada yang tertib, aman, damai dan bermartabat. Sehingga rakyat dapat menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran, gembira tanpa adanya tekanan dan paksaan.
“Para peserta Pemilukada baik pasangan calon, partai politik, dan tim sukses hendaknya dapat menciptakan suasana yang kondusif, menjauhkan dari praktik politik kotor seperti kampanye hitam, provokasi, intimidasi, ujaran kebencian, fitnah, dan politik uang,” sambungnya.
Sekedar informasi, kontestasi Pilkada di Bengkulu sendiri akan digelar serentak pada 9 Desember 2020, pemilihan gubernur dan 8 daerah pemilihan Bupati yakni Bengkulu Utara, Mukomuko,Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur.