MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta (16/04) – Penjualan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) di ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto (SUMO) segera rampung. Komposisi kepemilikan saham ruas tol tersebut antara lain, dimiliki PT Jasa Marga (Persero) Tbk. sebesar 55% dan PT Moeladi 25%, dan Sisanya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memiliki saham 20%. Tol SUMO sepanjang 36,27 kilometer beroprasi secara bertahap sejak tahun 2011, 2016, dan 2017. Nilai total investasi pembangunan tol Surabaya-Mojokerto mencapai Rp 3,79 triliun.
PT Wijaya Karya Tbk sebagai perusahaan konstruksi berplat merah dipastikan akan melepas kepemilikan sahamnya. Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Tumiyana mengatakan pihaknya sedang bernegosiasi dengan ASII. Harapannya, dalam sepekan hingga dua pekan ke depan, WIKA dan ASII akan segera merampungkan negosiasi itu dan mencapai kesepakatan.
Bila kedua pihak berhasil meraih kata sepakat, maka potensi nilai kesepakatan dua perusahaan itu berkisar sebesar Rp 700 miliar. “Itu sama sekitar 2% dari price book value (PBV) kami,” jelasnya kepada media
Kutipan dari media kontan.co.id pihak ASII belum mau memberikan komentar apapun terkait dengan kabar tersebut. “Kami tidak dapat mengomentari rumor pasar,” jelas Head of Corporate Communication Astra International, Boy Kelana.
Boy hanya bilang, untuk saat ini kemungkinan Astra International berinvestasi melalui anak perusahaannya Astra Infra, masih terbuka lebar. “Ada kemungkinan (berinvestasi) beberapa ruas jalan tol, terutama di Jawa. Tapi kita belum bisa sebutkan,” tuturnya
Bila kesepakatan itu terjalin maka ASII akan menambah ruas tol di Pulau Jawa yang menjadi milik mereka. Hingga kini Roy menyebutkan Astra International melalui Astra Infra telah memiliki saham di 302 kilometer jalan tol yang telah beroperasi. Mengutip situs Astra Infra, kepemilikan tersebut meliputi ruas jalan Tol Jombang-Mojokerto, Tol Semarang-Solo, Tol Kunciran-Serpong, Toll Road Tangerang-Merak dan Tol Cikopo-Palimanan. (Kontan.co.id)