• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Nasional Daerah

Ratik Tagak, Tradisi Adat Sikaladi Yang Masih Bertahan Hingga Saat Ini

Tradisi Turun-temurun yang sudah ratusan tahun setelah hari raya Idul Fitri

by irfan
14 June 2019 08:02
in Daerah
0
Ratik Tagak, Tradisi Adat Sikaladi Yang Masih Bertahan Hingga Saat Ini
494
SHARES
255
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare to Whatsapp

MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat-Unik dan sudah ratusan tahun turun-temurun itulah cara dan tradisi yang dilaksanakan masyarakat Jorong Sikaladi Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dalam menyambut hari Rayo Anam, yaitu hari raya setelah lebaran Idul Fitri.

Setiap tahun setelah hari raya Idul Fitri yaitu tepatnya setelah enam hari berpuasa pasca lebaran masyarakat di daerah ini menyambutnya dengan berbagai tradisi dan permainan anak nagari.

Uniknya perayaan ini dilaksanakan setiap hari kamis walaupun itu sudah lewat dari enam hari. Menurut kepercayaan masyarakat setempat arwah para leluhur akan datang pada hari kamis tersebut, jadi masyarakat sangat mempercayai hari kamis hari yang baik untuk dirayakan.

Tepat delapan hari pasca Idul Fitri. Kamis (13/06) masyarakat di nagari ini melakukan ziarah dan berdoa bersama keluarga masing-masing kaum setelah selesai melakukan puasa enam di bulan Syawal. Hal ini mereka namakan katompat yaitu ziarah ke makam (pandam perkuburan) melakukan doa bersama, dan kaum ibu akan membawa dulang yang berisikan makanan.

Mamak Pakiah Batuah dari persukuan Pisang salah seorang mamak kaum, mengatakan acara tersebut sudah menjadi tradisi dari nenek moyang di Jorong Sikaladi dan masih bertahan sampai saat ini.

Konon katanya merayakan hari rayo anam bermula dibawah kepemimpinan Kampuang Panji Datuak Tanjuang, kemudian turun kepada Datuak Garang, dari Datuak Garang turun temurun hingga saat ini.

Diperkirakan acara tersebut sudah diwariskan sekitar 400 tahun yang silam dan akan diturunkan kepada anak kamanakan disetiap generasi berikutnya.

Kendati demikian, merayakan hari raya anam bukan sembarangan dirayakan, melainkan ditentukan hari dan waktunya agar doa yang dibacakan benar-benar tepat tujuan dan maksudnya.

Biasanya, masyarakat Sikaladi merayakannya pada Kamis pertama setelah puasa enam dibulan Syawal, dan puncaknya pada petang Kamis di pandam pekuburan Sipuan Raya Suku Pisang dengan menggelar do’a, zikir, dan tahlil bersama.

Mereka meyakini petang Kamis dan malam Jum’at adalah waktu kembalinya arwah nenek moyang mereka ke dunia untuk melihat anak cucunya.

Bagi masyarakat Sikaladi, hari rayo enam sangat meriah jika dibandingkan dengan hari raya Idul Fitri. Karena pada hari rayo anam itu, seluruh anak kemenakan Jorong Sikaladi, baik yang tinggal di kampung halaman maupun di perantauan akan pulang kampung dan berkumpul semuanya.

Selain itu, hari rayo anam juga sebagai bentuk merajut tali silaturahmi masyarakat kaum dari pesukuan itu. Dengan berkumpul bersama, seluruh masyarakat kaum dapat saling mengenal antara sesama.

Setiap rumah membawa bekal dengan talam ke pemakaman. Didalam talam berisikan nasi bungkus untuk diserahkan kepada masyarakat yang hadir, mulai dari anak-anak hingga tokoh masyarakat dan para perantau.

Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma saat menghadiri acara tersebut mengatakan tradisi hari rayo anam adalah salah satu bentuk kekompakan masyarakat Sikaladi dalam menjaga nilai leluhurnya.

Menurutnya hari rayo anam bisa menjadi tradisi yang memiliki potensi wisata yang bisa mendatangkan wisatawan kedaerah itu.

Sehingga nilai budaya yang telah tertanam dan diwariskan itu bisa dikenal orang serta bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar yang berjualan.

Ia mengapresiasi upaya masyarakat Sikaladi dalam menjaga nilai sejarah tersebut. Apalagi pada puncak hari raya enam, warga yang berkumpul melakukan tahlil dan zikir bersama yang mereka namakan Ratik Tagak atau tahlilan sambil berdiri.

Sementara salah seorang warga Sikaladi Sukarni (56), mengatakan hari rayo anam adalah waktunya anak kemanakan Sikaladi berkumpul dikampung halaman, yakni dengan berziarah ke pandam pekuburan kaum bersama-sama.

Masing-masing kaum datang kepemakaman dengan membawa nasi dengan talam. Di pemakam itu warga akan melakukan do’a, zikir, serta makan bersama di pemakaman tersebut.

Puncaknya yaitu pada petang Kamis di pandam pekuburan Sipuan Raya Suku Pisang dengan menggelar do’a, zikir, dan tahlil bersama dan juga melakukan makan bersama.

“Biasanya kalau hari bagus, diperkirakan 200-250 talam yang dibawa ke pandam pekuburan Sipuan Raya tersebut. Dan semua yang ada pertalian atau hubungan kekeluargaan dengan suku Pisang akan datang ke acara tersebut, acara ini juga dimeriahkan dengan permainan anak nagari panjat pohon pinang,” Katanya. (Irfan F)

Comments

comments

Tags: BatusangkarIrfan HuntKabupaten Tanah DatarTanah DatarZuldafri Darma
Previous Post

KSPI Tak Turunkan Massa di Sidang MK

Next Post

Israel Tangkap 3 Pengelola Al-Aqsha

irfan

Next Post
Israel Tangkap 3 Pengelola Al-Aqsha

Israel Tangkap 3 Pengelola Al-Aqsha

BERITA POPULER

Mahasiswi Cantik UNIB Ditemukan Tewas Terkubur Di Belakang Kosan

Mahasiswi Cantik UNIB Ditemukan Tewas Terkubur Di Belakang Kosan

13 December 2019 10:14
Sejarah Pramuka di Indonesia

Sejarah Pramuka di Indonesia

22 March 2019 17:13
JSIT: Sekolah Islam Terpadu Bukan Penghasil Radikalisme

JSIT: Sekolah Islam Terpadu Bukan Penghasil Radikalisme

7 December 2019 13:38
Sejarah Pramuka Dunia

Sejarah Pramuka Dunia

22 March 2019 17:17
Hebat, ASN Teladan Tanah Datar Kembali Dapat Reward Umroh

Hebat, ASN Teladan Tanah Datar Kembali Dapat Reward Umroh

13 December 2019 18:19
Tips Cara Menghitung Denda Telat Bayar Pajak STNK Motor 1 Tahunan

Tips Cara Menghitung Denda Telat Bayar Pajak STNK Motor 1 Tahunan

16 May 2018 11:26

BERITA TERBARU

Elevan Yusmanto Akan Maksimalkan KAMMI Bela Umat

Elevan Yusmanto Akan Maksimalkan KAMMI Bela Umat

14 December 2019 09:38
Soal Cadar, Sekjen MUI: Pemerintah Jangan Buat Gaduh, Depankan Dialog

Muhammadiyah Bantah Disuap RRC agar Bungkam Soal Uighur

14 December 2019 09:14
HIMPAUDI Award 2019, Ny. Emi Irdinansyah Terima Penghargaan Dari Pemerintah Pusat

HIMPAUDI Award 2019, Ny. Emi Irdinansyah Terima Penghargaan Dari Pemerintah Pusat

13 December 2019 22:30
Mukernas XII Wahdah Islamiyah Komitmen Jaga Kebersamaan Umat

Mukernas XII Wahdah Islamiyah Komitmen Jaga Kebersamaan Umat

13 December 2019 21:24
Media Harapan

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Elevan Yusmanto Akan Maksimalkan KAMMI Bela Umat

Elevan Yusmanto Akan Maksimalkan KAMMI Bela Umat

14 December 2019 09:38
Soal Cadar, Sekjen MUI: Pemerintah Jangan Buat Gaduh, Depankan Dialog

Muhammadiyah Bantah Disuap RRC agar Bungkam Soal Uighur

14 December 2019 09:14
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia