Oleh : Noto Prawiro
Dari Roemah Pergerakan
Dari beberapa catatan terkait sumber daya alam, cadangan Timah Indonesia mencapai 800.000 ton atau setara dengan 17% total cadangan dunia. Produksi timah di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 74.000 ton. Nilai utilitas Timah berperan penting dalam berbagai sektor industri manufaktur, termasuk otomotif, elektronik, dan konstruksi. Keserbagunaan dan kelangkaannya menjadikannya komoditas yang dicari dengan nilai pasar yang tinggi.
Timah dan Kepentingan Nasional Indonesia, timah merupakan kunci kemajuan teknologi tinggi dunia. Asosiasi Timah Internasional (ITA) merilis data hasil surveinya yang menunjukkan penggunaan timah olahan secara tahunan pada 2022 mencapai 376.900 ton. Kebutuhan tertinggi Separuhnya atau 188.450 ton adalah untuk keperluan solder. Lalu, penggunaan tertinggi berikutnya adalah bahan kimia dan pelat.
Bagaimana sebenarnya posisioning Indonesia terkait Timah dalam mata rantai teknologi tinggi di dunia yang melaju pesat. Potensi besar Timah sebagai sumber daya alam yang dianugerahkan Tuhan di bumi Nusantara. Namun ironisnya negara Republik Indonesia mengalami kerugian fantastis, yaitu Rp 271,06 triliun. Kejaksaan Agung Republik Indonesia telah menetapkan 16 tersangka yang merugikan negara berdasarkan dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan tambang ilegal timah .
Konsolidasi untuk melanjutkan atau pembenah Industri dan tata niaga timah, Menemukan momentumnya karena berbarengan transisi estafet kekuasaan dari Joko Widodo kepada Prabowo Subianto. Industri dan tata niaga timah sebagai sektor penting Nasional dan tulang punggung kemajuan teknologi tinggi. Dari sisi kepentingan nasional Timah adalah aset penting. Bagaiman strategi dan taktik penguasa baru berperan sebagai pemain regional dan global menghadapi kejahatan negara-negara yang tergantung pada Timah.
Quo Vadis Kasus Timah di Era Prabowo Presiden
Menimbang patriotisme Prabowo Subianto terkait kepentingan Nasional termasuk Industri dan Tata Niaga Timah. Negara Indonesia seperti dalam ancaman berhadapan dengan kolaborator negara Asing yaitu kepentingan Nasional China dan Singapura. Mereka berkepentingan atas Timah untuk penguasaan teknologi tinggi terus berjalan.
Karakter militeristik dari presiden terpilih hasil pemilu 2024 adalah patuh pada perintah pimpinan tertinggi negara.Prabowo sudah teruji berkarakter setia, loyal dan patuh pada pimpinan Nasional tertinggi. Jejak karier militernya sempat menjadi raising star baru bersaing dengan para angkatan bahkan yang lebih senior. Kecerdasan militer dan latarbelakang berasal dari keluarga begawan ekonomi Djojohadikusumo menempatkan Prabowo selalu dalam posisi di puji dan dicacimaki oleh kawan dan lawannya.
Tentu saja Kasus Korupsi Rp 271,06 triliun merupakan seperti siraman “Timah Panas” untuk kepemimpinan Nasional yang akan datang. Berbagai faktor perlu dicermati bagaimana ketika kekuasaan telah direbut dari penguasa sebelumnya. Kemenangan satu putaran pada pemilihan presiden 2024 belum cukup kuat berhadapan dengan Parlemen. Presiden terpilih dihadapkan pada kenyataan minoritas dalam postur kekuatan politik di Parlemen. Komposisi Parlemen hasil pemilihan umum 2024, koalisi empat partai pendukung Prabowo-Gibran (Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat) hanya mengumpulkan 280 kursi atau 48,3%.
Sedangkan komposisi kekuatan di parlemen dari 4 partai kompetitor Prabowo mencapai 51,7% kursi Parlemen. Partai yang mengusung Anies-Muhaimain (Nasdem, PKB, PKS) dan Ganjar-Mahfud (PDIP) mengumpulkan tidak kurang dari 300 kursi atau 51,7%. Prabowo harus berhitung ulang, terkait kenyataan Pemenang pillres 2024 di parlemen ternyata hanya kekuatan minoritas.
Kami melihat lahirnya Front Nasional sebagai titik temu dan titik pembeda kekuatan-kekuatan politik dalam landscape kepentingan nasional. Komposisi Front Nasional sesuai dengan karakter high class-nya Prabowo Subianto dari kalangan patriotik yang memiliki kemampuan dan determinasi serta talenta tinggi untuk eksekusi kepentingan nasional atau Negara.
Front Nasional di isi oleh kekuatan intelektual sipil dan tentara khusus dalam menata kembali kepentingan nasional Indonesia. Front Nasional adalah persiapan menuju Indonesia Raya (Great Indonesia). Perlu orang yang memiliki multi talenta yang bisa eksekusi dan implementasi dalam mewujudkan sistem yang kuat berhadapan dengan kejahatan yang merusak sektor kepentingan nasional.
Tanpa mengabaikan para loyalis Prabowo, front nasional bekerja seperti silverman. Tugasnya menghantarkan format Indonesia Raya. Struktur kelembagaan negara yang kuat serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tugas kenegaraan silverman untuk menaikkan kelas Indonesia tidak menjadi pengemis d dunia internasional.
Pemetaan dan penataan struktur kekuasaan mulai dari Konstitusi hingga regulasi operasional hingga level terendah struktur negara. Prabowo dan para dewan pakar, dewan jenderal telah memilih dan menugaskan Silverman 2024 untuk operasi kepentingan nasional Indonesia Raya. Seluruh tahapan politik telah ditempati oleh team screening untuk menyaring, memilih dan penempatan.
Sumberdaya Alam & Kepentingan Nasional
Prabowo sebagai Presiden terpilih sepertinya sedang mengkonsolidasikan kekuatan pada fase transisi menjemput kekuasaannya. Kemampuan dan kecerdasan strategi, taktik militer berkolaborasi dalam manajemen tata negara, untuk kepentingan nasional.
TerkIt Kasus Kejaksaan agung yang mendapatkan sorotan publik akibat dimankannya oknum Kepolisian dari satuan Brimob oleh Polisi Militer (PM), serta penurunan drone di lapangan Kejaksaan adalah informasi penting eskalasi penanganan kasus ini oleh aparat negara.
Sebagai menteri Pertahanan tentu Presiden terpilih memiliki pengetahuan dan informasi penting terkait pertarungan dan pemain global sektor strategis terkait sumberdaya alam Indonesia. Kredibilitas dan loyalitas Prabowo untuk kepentingan nasional dipertaruhkan akibat kejahatan sektor sumberdaya alam kususnya Timah, baik pengusaha, penguasa lokal/nasional dan relasi diplomatis dengan negara-negara pemakai teknologi tinggi yang berkepentingan menguasi SDA Indonesia.
Penempatan Polisi Militer (PM) di Kejaksaan Agung adalah miniatur Front Nasional sebagai batu uji Pertahanan kepentingan nasional Prabowo Subianto. Garis demarkasi atau front terbangun terkait pola transisi kekuasaan dengan menggunakan alat negara yang masih memiliki kharisma.
Beberapa front yang tercipta dan terkondisi oleh sindikasi Prabowo digerakkan dengan sistem operasi komando. Hal ini sangat berbeda terkait relasi peninggalan atau kekuasaan Joko Widodo kepada Prabowo. Secara faktual beberapa kekuatan politik terputus dari Joko Widodo namun tidak kepada Prabowo, Seperti PDI-P yang berkonflik dengan Joko Widodo.
Fakta lain sikap politik Nasdem, PKB dan PKS berani bersebrangan kepada Joko Widodo dengan mencalonkan Anies. Sedangkan pada kesempatan lain bisa membangun komunikasi politik secaraclangsung dengan Pabowo.
Kekhawatira justru pada masa depan Joko Widodo jika Prabowo dilantik sebagai Presiden. Ketika bekuasa sebagai Presiden PDIP di kecewakan. Sementara Golkar dan Gerindra serta partai lainya di akomodasi kepentingan politiknya, sehingga tidak ada yang menghambat kebijakannya Joko Widodo. Namun perlu dicatat, Penghujung kekuasaannya Joko Widodo banyak melukai partai-parati pendukungnya,
Terbongkarnya Kejahatan sektor tambang timah seperti siraman panas untuk Rezim Jokowi. Membuktikan skandal pra-perizinan hingga penegakan hukum, ada celah korupsi saat penyusunan dan pengesahan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW), peraturan daerah, dan lainnya. Skandal proses perizinan pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH), ketika wilayah operasi perusahaan masuk kawasan hutan
Namun Bagi Prabowo Skandal dan Modus Operansi Kejahatan Tambang Bisa jadi alat tawar menaikan citra. Keuntungan Prabowo Pertama, mengetahui mana saja penambang yang bersekongkol dengan aparat keamanan, kepala desa, pemilik lahan, dan politikus. Selanjutnya Prabowo bisa menindak penambang ilegal bersengkongkol dengan perusahaan legal dan aparat keamanan.
Prabowo butuh Front baru di Kejaksaan Agung sebagai lembaga penegkan hukum. Hal tersebut direspon secara resmi kejagung telah memiliki alat bukti kuat Kerugian negara dari kasus Timah tersebut mencatat rekor fantastis, yaitu Rp 271,06 triliun. Kerugian negara yang timbul diperkirakan berdasarkan dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan tambang ilegal timah yang diduga diinisiasi Harvey.
Keuntungan lain kasus ini bagi Prabowo sebagai presiden sebenarnya bisa menguak masalah lebih besar. Bisa menjadi Front baru bagi Pengusaha Patriotik untuk masuk dan menguasai Industri dan tata niaga timah serta diperintahkan melakukan pembenahan. Front pengusaha Patriotik juga untuk menyehatkan sistem Renten yang menggurita dan ada di mana-mana. Sehingga kangker yang ada dalam seluruh tahapan produksi sampai distribusi, terutama untuk kepentingan ekspor bisa dilemahkan atau amputasi