MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Propinsi Jawa Tengah merupakan satu dari sekian propinsi di Indonesia yang memiliki nilai kesejarahan panjang.
Wilayah yang membentang di bagian tengah pulau jawa ini dimasa lalu memiliki kisah yang tak kalah penting selain catatan kebesaran Sriwijaya dan Majapahit.
Propinsi dengan luas 32.801 KM2 atau sekitar 28 % luas pulau Jawa, membentang sungai
Bengawan Solo yang menjadi pusat bermukim dan bersandar masyarakat Jawa Tengah yang
bercocok tanam sejak ribuan tahun lalu, menjadi saksi sejarah perubahan masyarakat agraris di
Jawa Tengah yang mulai bergeser menuju industrialisasi. Sentra-sentra industri mulai dari yang berskala kecil hingga besar tumbuh dengan lambat diwilayah yang corak masyarakatnya begitu santun.
Kesantunan ini juga yang menjadi modal sosial menuju perubahan di Jawa Tengah yang terkesan tertinggal dibanding propinsi lainnya di pulau Jawa.
Kini, perhelatan mencari siapa Gubernur baru Jawa Tengah mulai mengemuka. Beberapa nama calon pesaing Gubernur saat ini muncul.
Namun beberapa nama yang muncul ada sosok mantan Menteri ESDM Sudirman Said yang mulai digadang-gadang akan menjadi lawan kuat incumbent.
“Sudirman Said tercatat sebagai orang Brebes. Secara kultur, Brebes dapat dikategorikan wilayah Pantura Jawa yang masyarakatnya berciri masyarakat pesisir yang lebih dinamis”, ujar Arief Rachman Koordinator Pusat Studi Perubahan (Pusdihan) dalam keterangannya pada redaksi, Rabu (07/06).
Menurut Arief, sosok pria yang biasa disapa Pak Dirman ini tak bisa dianggap remeh dalam perhelatan merebut kursi nomor 1 di Jawa Tengah.
Selain kenyang pengalaman, Sudirman Said merupakan tokoh dengan track record bersih. Adalah Sudirman Said yang dulu menjabat Direktur ISC Pertamina yang mengawal pembubaran Petral yang dulu kental ‘aroma’ permainan.
Keterlibatan Sudirman Said dalam penataan bisnis TNI berjalan baik saat menjabat Direktur Utama Pindad. Beliau juga terlibat dalam Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh dan Nias pasca Tsunami.
“Tak hanya itu, Sudirman Said berani membongkar permainan mafia di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral dengan resiko harus terpental dari pemerintahan saat menjabat Menteri ESDM”, sebut Arief.
Dia menambahkan, Pengalaman di dunia Akademis, Birokrasi dan BUMN menjadikan Sudirman Said figur yang ideal menyongsong kontestasi di Jawa Tengah tahun depan.
Kini, Pak Dirman mencoba menjelajah dipusaran perubahan politik di Jawa Tengah. Sosok yang terlihat cool ini boleh dibilang figur alternatif yang dapat menjadi pilihan masyarakat Jawa Tengah dalam pusaran perubahan”, pungkas Arief.
Seperti di ketahui pada pilkada Jawa Tengah 2018 tahun depan sudah muncul beberapa nama selain calon patahana Ganjar Pramowo. Selain Sudirman Said yang mulai di sebut sebut PAN, ada juga mantan sesama menteri Jokowi seperti Marwan Ja’far dll. (Mars)