MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Sulis Usdoko salah satu direksi bank BTN disinyalir terkait kasus bilyet palsu, seperti yang dikatakan Aliansi Muda untuk Demokrasi (ALMUD) pada pers rilisnya.
ALMUD dalam seruannya meminta pihak kepolisian secepatnya memeriksa Sulis Usdoko mantan direksi bank BTN. Oknum yg membuat kebijakan kantor kas bisa terima uang ratusan milyar rupiah, tanpa koordinasi dengan kantor cabang induk sehingga terjadi kasus bilyet palsu.
Memang bank BTN saat ini sudah melakukan pemecatan pada sejumlah direksi dan hal ini patut di apresiasi. Karena langkah cepat bank BTN dalam memperbaiki kondisi internal. Membuat beberapa pihak busuk yang ingin menghancurkan bank BTN dapat teratasi.
Menurut ALMUD, hal itu dapat terlihat dari perbaikan yang dilakukan bank BTN. Usai diterjang berbagai masalah bank BTN kembali memperlihatkan kinerjanya yang sangat memuaskan. Dengan ditandai kenaikan laba yang sangat signifikan dan nilai saham yang terus meningkat.
ALMUD dalam siaran persnya juga tidak ingin bank BTN menjadi hancur oleh kepentingan busuk para oknum yang terlibat bilyet giro palsu dan kepentingan asing yang ingin merampok pangsa pasar Bank BTN. Menolak politisasi terhadap bank BTN dan manajemen bank BTN yang sudah banyak membantu masyarakat kecil, sesuai dengan program presiden Joko Widodo yaitu pembangunan satu juta rumah bagi masyarakat kecil.
Meminta pihak asing dan mantan-mantan petinggi asing untuk tidak coba-coba merusak nama baik bank BTN untuk tujuan agar bank BTN bisa dilepas ke pihak asing.
“Kami tahu, bahwa mantan-mantan pejabat bank BTN yang di copot dan akan menjadi tersangka dalam kasus bilyet palsu ingin berlindung diri dengan cara busuk menghancurkan bank BTN. Untuk itu kami meminta pihak kepolisian segera memeriksa Sulis Usdoko,” tegas ALMUD dalam pres rilisnya. (M.Sidiq)