Oleh: Buya Gusrizal Gazahar
Suatu godaan yang berat bagi pejuang kebenaran adalah merasa telah berbuat dan pantang sekali ditolak apalagi diremehkan.
Bila itu terjadi, berluncuranlah makian, cercaan seolah-olah hal itu suatu yang halal dilakukan karena memperjuangkan yang benar tersebut.
Kalau berhasil, munculllah rasa hebat bahkan ada yang terlompat mengatakan, “kalau bukan karena saya….”.
Na’udzubillah dari cara menegakkan kebenaran dengan cara yang bathil dan na’udzu billah dari sikap kagum kepada amal yang telah kita perbuat.
Wahai shahabat !
Kalau rasa itu pernah bergejolak di dalam dada, cobalah redakan dengan merenungkan firman Allah swt berikut ini:
إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ [التوبة : 40]
“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. al-Taubah 9:40)
Dan ambillah pelajaran dari taushiyyah Imam Malik Ibn Anas rahimahullah berikut ini:
إذا رأيت الرجل يدافع عن الحق فيشتم
ويسب ويغضب فاعلم أنه معلول النية لأن الحق لا يحتاج إلى هذا، يكفي الحق أن تصدح به، حتى يستجاب له
“bila engkau melihat seseorang membela kebenaran memaki dan mencaci serta emosi maka ketahuilah bahwa orang itu cacat niatnya karena kebenaran tidak butuh dengan itu. Kebenaran cukup dikumandangkan (terus) sampai diperkenankan (dijawab oleh orang)”.