MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Peluncuran Paspor Kedutaan Maluku hadir sebagai protes masyarakat terhadap mahalnya tiket pesawat.
Desain dan simbol paspor Kedutaan Besar Maluku viral di media sosial, salah satu bentuk kritik kreatif kepada pengambil kebijakan strategis. Menyikapi persoalan masyarakat Maluku yang ingin ke kampung halaman.
Harga tiket sudah mencapai angka tiga jutaan dari Jakarta, yang berebeda satu juta dengan tiket penerbangan menuju Dubai, Tokyo atau Korea. Lebih baik mereka terbang ke Malaysia atau Singapore untuk liburan dibandingkan pulang ke kampung halaman.
M. Ikhsan Tualeka sebagai Direktur Beta Kreatif juga menulis opini berjudul untuk apa paspor Maluku di rakyatmaluku.com mengungkapkan kritik kepada elite. Perlu ada penjelasan terhadap meroketnya mahal tiket beberapa bulan terakhir.
Hal ini tidak hanya masyaraka Maluku yang merasakan, melainkan kota-kota diluar pulau juga sudah mulai merasakan. Berharap ada perhatian serius diambil oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini.
Kondisi saat ini masih sama, meskipun protes masyarakat lantang. Suara mereka bungkam dan tidak mendapatkan perhatian lebih, bahkan ditandai masih mahalnya tiket.