MEDIAHARAPAN.COM -Kelompok anti-kerahasiaan WikiLeaks, Selasa (7/3) menerbitkan ribuan halaman diskusi internal CIA tentang teknik meretas yang digunakan selama beberapa tahun, memperbaharui kekhawatiran tentang keamanan konsumen elektronik. Tulis kantor berita Reuters.
Transkrip diskusi menunjukkan bahwa hacker CIA bisa masuk ke iPhone milik Apple, perangkat Google Android dan gadget lainnya untuk menangkap pesan teks dan pesan suara dengan perangkat lunak yang canggih sebelum dimulainya program enkripsi pada perangkat lunak pengiriman pesan elektronik tersebut.
Reuters tidak bisa segera memverifikasi isi dokumen yang diterbitkan, namun beberapa kontraktor dan ahli keamanan siber swasta mengatakan material tersebut muncul antara tahun 2013 dan 2016 nampaknya sebuah informasi yang dapat dibenarkan.
Sebuah bekas kontraktor yang bekerja untuk intelejen AS dengan keahlian hacking tools kepada Reuters mengatakan, dokumen itu benar dan termasuk bagian dari “cover”, istilah yang digunakan untuk menggambarkan program siber aktif milik lembaga intelijen.
Di antara klaim WikiLeaks yang paling penting adalah bahwa CIA dalam kemitraan dengan lembaga-lembaga AS dan lembaga asing lainnya, telah mampu melewati enkripsi pada aplikasi messaging populer seperti WhatsApp, Telegram dan Signal.
Informasi yang dikatakan WikiLeaks sebanyak 7818 halaman web dengan 943 lampiran muncul untuk memperlihatkan bentuk pelanggaran terbaru oleh badan-badan intelijen AS.
“Ini adalah omong kosong tentang alat yang sangat canggih yang dapat digunakan untuk menargetkan perangkat pengguna individu … saya belum mengetahui eksploitasi massa terhadap perangkat mobile,” kata Tarah Wheeler, direktur senior teknik dan advokad utama keamanan untuk Symantec.
Stuart McClure, CEO Cylance, Irvine, California, perusahaan keamanan siber, mengatakan bahwa salah satu pengungkapan paling signifikan menunjukkan bagaimana haker CIA menutupi jejak mereka dengan meninggalkan jejak elektronik yang menunjukkan mereka berasal dari Rusia, Cina dan Iran bukannya dari Amerika Serikat.
Informasi lainnya menunjukkan bagaimana CIA mengambil keuntungan dari kerentanan aplikasi di internet.
Dalam satu kasus, dokumen itu mengatakan, personil AS dan Inggris, di bawah program yang dikenal sebagai Weeping Angel, yaitu sebuah cara yang dikembangkan untuk mengambil alih televisi pintar Samsung, sehingga meskipun televisi itu sedang off padahal sebenarnya sedang merekam percakapan di dalam ruangan. (MH029)