Padang – Organisasi Sosial Kemanusiaan Wahana Muda Indonesia (WMI) Membangun Hunian Sementara (Huntara) untuk Korban Gempa Pasaman Barat – Sumatrera Barat, Handriansyah selaku Ketua Umum WMI mengatakan Pembangunan Huntara ini mengingat masih banyaknya warga korban gempa yang tidur dengan tenda alakadarnya dan tidak aman terkhusus bagi anak-anak, wanita dan Lansia.
“Kita Buat Shelter atau Huntara untuk penyitas gempa yang sifatnya cepat untuk ditepati, aman dan nyaman sekaligus edukasi bagi warga, kami melihat sangat banyak penyitas yang satu bulan pasca gempa masih belum memiliki hunian sementara yang layak dan tidur ditenda ala kadarnya yang sangat rentan bagi kesehatan anak-anak, wanita dan kaum Lansia” Kata Handriansyah di Padang, Sumatera Barat.

Handriansyah menjelaskan konsep huntara yang berdinding dan beratapkan Terpal tebal itu sekalgus sebagai media edukasi kepada warga agar dapat mengikuti membangun Huntara seperti yang dibangun oleh WMI.
“WMI memberikan contoh kepada penyitas agar dapat mengikuti pembuatan Huntara seperti yang kita buat, karena simple dan cepat. Selain itu warga bisa menggunakan kayu-kayu bekas rumahnya yang rusak untuk tiang atau rangka huntara dan kemudian dibalut dengan menggunakan terpal” Jelas Handriansyah.
“Huntara didesign untuk jangka lama sehingga tiang-tiang utama Huntara menggunakan tiang berukuran besar dan kaso, nantinya apabila terpal dinding dan atap sudah lapuk dan robek maka warga dapat menggantinya dengan menggunakan Dinding Kalsiboard, triplek atau papan dan atapnya dapat menggunakan seng bekas Rumah mereka yang rusak dengan kata lain recycle” Sambungnya.
Huntara berukuran 3×4 meter yang dibangun oleh WMI ini dapat dilihat di nagari persiapan Simpang Timbo Abu yang merupakan salah satu desa terparah akibat gempa pada Jum’at 25 Februari 2022 lalu. Pasca gempa Desa Timbo abu sendiri sempat terisolir akibat jalan utama Kajai – Talamau terputus akibat longsor sehingga saat itu untuk mengaksesnya harus melalui jalur alternative yang merupakan jalan tanah yang berlumpur sehingga hanya kendaraan berpenggerak 4×4 yang dapat melaluinya.
“kita berharap warga korban Gempa dapat kembali bangkit kembali dan keluar dari tenda pengungsian dengan membangun Huntara secara mandiri dengan menggunakan kayu-kayu bekas dan seng bekas rumah mereka. Karena bila warga terlalu lama ditenda pengungsian kita khawatir dengan kesehatan dan psychology warga yang juga akan dapat terdampak” ungkap Handriansyah.
Selain membangun Huntara, dalam merespon gempa Pasaman Barat WMI juga mendistribusikan bantuan logistik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dasar penyitas, Layanan Dukungan Psikososial juga menurunkan Tim Medis ke Desa-desa yang terdampak bencana di Pasaman Barat. (MH007)