Proses penjaringan Calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan anggota Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) periode 2017-2022 sudah memasuki tahap ke tiga. Tahap ketiga adalah untuk menggali rekam jejak para calon, Timsel menggandeng KPK, PPATK dan BIN.
Ketua Umum Wahan Muda Indonesia Baru (WMI) Handriansyah merasakan kejanggalan atas kinerja Tim Seleksi KPU dan Bawaslu 2017-2022. Suksesnya penyelenggara Pemilu yang akan datang ditentukan oleh timsel yang ditunjuk oleh pemerintah melalui Kementrian Dalam Negeri.
“sejak tahapan pertama hingga tahapan kedua banyak kejanggalan kinerja timsel ini, sejak tahap awal sangat lemah upaya sosialisasi dan tingkat partisipan pendaftar masyarakat sangat rendah” ungkap Hardiansyah di Padang Sumatera Barat (sabtu, 24-12-216) menyoroti rendahnya antusiasme masyarakat untuk mendaftar terkait bidang penyelenggaraan dan pengawasan pemilu nasional.
“kami berharap Timsel Calon komisioner KPU dan Bawaslu berlaku jujur dan adil terkait beban moral dan tanggung jawab dalam menyeleksi calon komisioner KPU dan Bawaslu, tidak memaksakan diri dengan agenda atau kepentingan terselubung” kata Handriansyah Ketua Umum WMI
Terkait seleksi tahap II yang meloloskan 36 calon anggota KPU dan 22 calon anggota Bawaslu WMI menilai timsel terlalu memaksakan diri, sejumlah nama calon yang lolos mereka tidak layak dipilih sebagai penyelenggara Pemilu Serentak 2019.
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelaahan sementara yang dilakukan oleh WMI, banyak nama calon anggota KPU dan Bawaslu yang dinilai bermasalah dan track record kurang pantas untuk nantinya diajukan oleh Tim Seleksi kepada Presiden dan selanjutnya dipilih oleh DPR.
Kami melihat calon yang diloloskan timsel perimbanganya subjektiv demi mengamankan kavling kekuasaan pemilu 2019, masyarakat tidak diberikan penjelasan detail sejak tahap satu dan dua. Tahap ketiga hanya akan memperjelas di poros mana para calon komisioner berpihak, karena secara kelembagaan KPK, PPATK dan BIN bekerja sesuai dengan kepentingan bosnya masing-masing pungkas Handriansyah.