MEDIAHARAPAN.COM, Plaza Semanggi, Jakarta (06/06/18)
Kendala klasik UKM terkait produk mereka adalah kurangnya determinasi dan akses pasar. Hal tersebut terungkap dalam Talk Show UKM BAZNAS, kegiatan Celebrity BAZNAS Expo 2018. Ikhsan Tualeka, S.IP, M.I.K sebagai pegiat enterpreneur Wahana Muda Indonesia (WMI) dan Intan Syafei SE, M.,Ak Konsultan dan Pelaku UKM yang memaparkan beberapa strategi penguatan dan pemasaran produk UKM di era kekinian.
Komuikasi menjadi kunci dari stategi pemasaran karena market merupakan ruang dinamis, bisa di tembus dengan komunikasi yang efektif. “komnikasi dalam dimensi pemasaran produk UKM terdiri dari penyampaian pesan komnikasi Produksi, Distribusi dan Konsumsi. Tiga asfek tersebut penyampainnya sangat penting kepada pasar secara Utuh” ungkap Ikhsan.
Era modern ini perubahan pola komuikasi pesan sangat cepat diluar perkiraan semua pelaku usaha. Pelaku UKM harus merubah pola seperti “Spider Market” jejaring usahanya yang lemah dan terpojok. Pelaku UKM harus mualai mereposisi kembali perubahan pesan, strategi dan segmentasi pasar dengan kemampuan mareket intelegen yang baik, pungkas Ikhsan.
Intan Syafei menekankan asfek regulasi yang harus di perhatikan oleh para pelaku UKM. Hal-hal normatif juga mutlak harus di kuasai, pelaku UKM wajib memahami dan memiliki sertifikat standar kemanan produknya. Sehingga pendistibusian produknya diakui keabsahnnya baik berupa PIRT dari kesehatan atau MD dari Badan POM dan lain-lain.
Dengan Kegiatan Expo BAZNAS 2018 ini merupakan embrio dari bentuk syirkah atau penguatan bersama instansi dengan pelaku UKM. Target dan perencanaan bisnis UKM bisa di dampingi BAZNAS, sertra memberikan akses terhadap lembaga-lembaga lain terkait keamanan dan penguatan produk UKM. Bisnis tidak bisa dilakukan sendiri harus ada networking yang saling suport dari hulu dan hilir, ungap Intan.
MH(N037)