• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Khazanah Tausiyah

Puasa Ramadhan Melahirkan Kesungguhan Dalam Pengabdian

by Media Harapan
29 May 2019 21:27
in Tausiyah
0
Puasa Ramadhan Melahirkan Kesungguhan Dalam Pengabdian

Ilustrasi (NET)

Oleh: Imam Shamsi Ali

Di malam-malam terakhir bulan Ramadan ini, ujian itu semakin membesar. Kerap terjadi godaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang justeru merugikan.

Di antaranya sebagian menyibukkan diri dengan ragam persiapan Idul Fitri yang masih jauh harinya.

Ada pula yang memang mengalami keadaan futuur (hilang semangat) di akhir-akhir Ramadan ini. Begitu semangat di awal, tapi kehilangan semangat di akhir Ramadan.

Mereka yang setengah menyerah di malam-malam akhir Ramadan ini mengalami kerugian yang sangat besar. Apalagi memang dalam pandangan Islam, amalan-amalan itu banyak dinilai pada akhirnya.

“Al-a’maalu bi khawaatiimiha” (bahwa amalan-amalan itu banyak ditentukan oleh bentuk akhirnya).

Sungguh sepuluh malam terakhir bulan Ramadan ini begitu mulia dan istimewa. Menyia-nyiakannya berarti menyia-nyiakan kesempatan emas yang Allah telah berikan kepada kita.

Salah satu amalan yang paling dianjurkan di sepuluh malam terakhir Ramadan adalah “i’tikaf”. Sebuah amalan yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya.

Secara fiqh i’tikaf dapat dipahami sebagai “berdiam diri di masjid sebagai ibadah karena Allah SWT”.

Defenisi sederhana ini sesungguhnya menyimpulkan bahwa amalan ini adalah bentuk “mujadah” (kesungguhan) dalam meraih ridho dan rahmah Ilahi.

Selain kesungguhan, amalan ini juga merupakan bentuk konsentrasi (menjauhkan diri dari berbagai gangguan) dalam beribadah kepada Allah dalam hari-hari tersebut.

Rasulullah SAW menyunnahkan kepada umatnya beri’tikaf selama sepuluh hari. Beliau pun melakukan hal yang sama. Bahkan di akhir-akhir hayat beliau, menurut riwayat yang lain, Rasulullah justeru melakukan i’tikaf selama 20 hari.

Dari praktek Rasulullah SAW sendiri sebenarnya dipahami bahwa ajaran ini dimaksudkan untuk menghadirkan konsentrasi penuh dalam mujahadah menuju kepada taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah di sepuluh malam terakhir Ramadan.

Saya tidak bermaksud mendiskusikan isu-isu fiqhiyah I’tikaf. Tapi sekedar menyelami makna-makna yang terkandung di dalamnya. Dengan memahami makna-maknanya, amalan ritual yang agung ini tidak sekedar berakhir dengan hitungan-hitungan pahala semata.

Ibadah-ibadah yang kita lakukan untuk sekedar pahala-pahala tidak memiliki nilai tambah (added value). Ibadah-ibadah itu seolah bagaikan sebuah “jual-beli” yang kembali modal.

Seolah-olah ibadah yang kita lakukan itu adalah barteran pahala dari Allah. Kita melakukan karena mengharap diberi (rewarded).

Saya tidak mengatakan hal itu salah. Sebab hadits memang mengatakan bahwa dalam menjalanakan ibadah, ambillah puasa misalnya, mengharap balasan itu wajar.

Rasulullah SAW bersabda: “barangsiapa Yang berpuasa karena iman dan ihtisaaban (mengharap pagala) Allah mengampini dosa masa lalunya”.

Kata ihtisaab mengilustrasikan seolah Allah ingin mengatakan “kamu lakukan, Aku bayar”.

Ibadah-ibadah tersebut tidaklah salah. Bahkan menjadi penyebab ampunan. Tapi tidak memberikan dampak nyata dalam kehidupan pelakunya.

Tujuan i’tikaf

Pertama, i’tikaf bertujuan membangun kedekatan dan kebersamaan dengan Allah SWT. Ini adalah masa-masa terbaik untuk menyendiri, tanpa siapa dan gangguan apapun dalam kebersamaan dengan Allah SWT. Dengan kebersamaan ini seorang hamba akan menjadi kuat, damai, tenteram, tidak mudah goyah oleh goncangan hidup duniawi.

Kedua, i’tikaf bertujuan membangun komitmen pengabdian (Ibadah) dengan kesungguhan hati. Di saat inilah dunia untuk sementara dikesampingkan. Yang ada hanya jiwa ubudiyah kepada Allah SWT. I’tikaf mengajarkan agar hidup duniawi ini tidak harusnya mengganggu hubungan kita dengan Allah SWT.

Ketiga, i’tikaf juga dimaksudkan bertafakkur. Tafakkur menjadi jalan yang mendasar dalam proses menemukan “hidayah”. Tafakkur dan dzikir adalah dua sayap yang membawa kita terbang menuju kebesaranNya. Momen i’tikaf menguatkan keduanya.

Keempat, i’tikaf juga dimaksudkan sebagai masa-masa introspeksi diri atau “muhasabah”. Yaitu melakukan perhitungan terhadap diri sendiri.

Jika tafakkur berakhir dengan penemuan kebesaran Allah, maka muhasabah bertujuan untuk menemukan jati diri.

Kelima, i’tikaf juga menjadi momentum untuk menemukan nurani kemanusiaan kita. Nurani itulah yang biasa disebut “kata hati” yang selalu jujur. Dengan menemukan nurani itu seseorang akan menjalani hidup dunianya dengan kejujuran (honesty).

Intinya, i’tikaf itu adalah bagian dari proses membangun pribadi hamba yang solid. Bukan sekedar ritual yang seolah menjadi rutinitas tahunan di hari-hari terakhir Ramadan.

Dan semoga Allah memberikan taufiiqNya kepada kita semua. Amin

 

Presiden Nusantara Foundation

Di bulan yang suci ini,
khususnya di sepuluh malam terakhir, kami mengajak semua untuk menjadi bagian.
Berikan donasi terbaik melalui: Rek rupiah :

Bank BNI Syariah(427) – 887000045
Bank Mandiri (008) – 1240000018185

An. inka nusantara madani Bank Mandiri.

Comments

comments

Tags: #SHAMSIALIPuasaRamadhan
Previous Post

Sandi Dorong Investigasi Isue Rencana Pembunuhan 4 Pejabat Negara

Next Post

Tim Hukum BPN: 51 Bukti Yang Dibawa Ke MK Bukan Abal-Abal

Media Harapan

Next Post
Tim Hukum BPN: 51 Bukti Yang Dibawa Ke MK Bukan Abal-Abal

Tim Hukum BPN: 51 Bukti Yang Dibawa Ke MK Bukan Abal-Abal

BERITA POPULER

Puasa Ramadhan Melahirkan Kesungguhan Dalam Pengabdian

Puasa Ramadhan Melahirkan Kesungguhan Dalam Pengabdian

29 May 2019 21:27
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

20 April 2023 09:33
Bank Nagari Peduli Dukung Tanah Datar Bersih, Gandeng TPPKK Serahkan Komposter Dan Tempat Sampah Terpilah

Bank Nagari Peduli Dukung Tanah Datar Bersih, Gandeng TPPKK Serahkan Komposter Dan Tempat Sampah Terpilah

4 November 2025 16:39
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Pangan B2SA Berbahan Lokal, Pokja III TPPKK Dan Dinas Pangan Perikatan Tanah Datar Sajikan Ikan Lele Teriyaki Madu Dan Tomat Cassava Bertabur Buah

Pangan B2SA Berbahan Lokal, Pokja III TPPKK Dan Dinas Pangan Perikatan Tanah Datar Sajikan Ikan Lele Teriyaki Madu Dan Tomat Cassava Bertabur Buah

5 November 2025 22:24

BERITA TERBARU

Pangan B2SA Berbahan Lokal, Pokja III TPPKK Dan Dinas Pangan Perikatan Tanah Datar Sajikan Ikan Lele Teriyaki Madu Dan Tomat Cassava Bertabur Buah

Pangan B2SA Berbahan Lokal, Pokja III TPPKK Dan Dinas Pangan Perikatan Tanah Datar Sajikan Ikan Lele Teriyaki Madu Dan Tomat Cassava Bertabur Buah

5 November 2025 22:24
Stasiun Cikarang Tidak Ramah Lansia, Balita, Ibu Hamil!

Stasiun Cikarang Tidak Ramah Lansia, Balita, Ibu Hamil!

5 November 2025 13:12
Bank Nagari Peduli Dukung Tanah Datar Bersih, Gandeng TPPKK Serahkan Komposter Dan Tempat Sampah Terpilah

Bank Nagari Peduli Dukung Tanah Datar Bersih, Gandeng TPPKK Serahkan Komposter Dan Tempat Sampah Terpilah

4 November 2025 16:39
Kiprah Daiyah DDII di Pedalaman, Ustadzah Ila Beri Warna Baru di Tanasump

Kiprah Daiyah DDII di Pedalaman, Ustadzah Ila Beri Warna Baru di Tanasump

2 November 2025 13:49

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Pangan B2SA Berbahan Lokal, Pokja III TPPKK Dan Dinas Pangan Perikatan Tanah Datar Sajikan Ikan Lele Teriyaki Madu Dan Tomat Cassava Bertabur Buah

Pangan B2SA Berbahan Lokal, Pokja III TPPKK Dan Dinas Pangan Perikatan Tanah Datar Sajikan Ikan Lele Teriyaki Madu Dan Tomat Cassava Bertabur Buah

5 November 2025 22:24
Stasiun Cikarang Tidak Ramah Lansia, Balita, Ibu Hamil!

Stasiun Cikarang Tidak Ramah Lansia, Balita, Ibu Hamil!

5 November 2025 13:12
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia