MEDIAHARAPAN.COM, Washington – Amerika Serikat mendesak rezim Suriah dan pasukan sekutunya untuk segera menghentikan semua permusuhan di provinsi Idlib setelah serangan udara terhadap konvoi Turki menewaskan tiga warga sipil dan melukai 12 lainnya.
“Rezim Assad dan sekutunya harus kembali ke gencatan senjata di #Idlib sekarang,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus di Twitter, Senin (19/8).
“Serangan udara sembrono terhadap konvoi Turki menyusul serangan kriminal yang berkelanjutan terhadap warga sipil, pekerja kemanusiaan, dan infrastruktur. Kami mengutuk kekerasan ini dan itu harus berakhir.”
Sebelumnya Senin, transfer pasukan ke Idlib dimulai oleh militer Turki untuk memastikan keamanan pos pengamatan, memastikan rute pasokan tetap terbuka dan mencegah korban sipil di wilayah itu, menurut Kementerian Pertahanan Turki.
Kementerian itu mengecam keras serangan udara itu, Turki mengatakan serangan itu “melanggar perjanjian, kerja sama, dan dialog yang ada dengan Rusia”.
Turki dan Rusia sepakat pada September lalu untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.
Namun, rezim Suriah dan sekutunya, secara konsisten melanggar ketentuan gencatan senjata, sering melancarkan serangan di dalam wilayah tersebut.
Zona de-eskalasi saat ini dihuni oleh sekitar empat juta warga sipil, termasuk ratusan ribu orang yang dipindahkan oleh pasukan rezim dari kota-kota di seluruh negara yang dilanda perang.
Ratusan ribu orang telah tewas dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi selama konflik lebih dari delapan tahun di Suriah, menurut PBB. (Anadolu/bilal)