MEDIAHARPAN.COM, Cisarua Bogor – Komunitas Jendela Depok (KJD) Rescue memiliki catatan terkait kejadian bencana banjir bandang di Kampung Gunung Mas Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua atau puncak Kabupaten Bogor. Bang Kumang selaku pegiat kemanusiaan dalam operasi penanggulangan bencana banjir bandang menjelaskan Pesonel Relawan dalam Operasi ini semata-mata dalam misi kemanusiaan melakukan pertolongan (rescue) dalam penanggulangan bencana banjir bandang, selasa (19/1/2021) pagi.
“Hasil asessment rescue, proses evakuasi oleh team menemukan bebrapa catatan, terkait korban, dampak dan penyebab. Tempat kejadian banjir bandang di kawasan PT Perkebunan Nusantara VIII dan kawasan Evergreen Village. Catatan KDJ rescue lokasi adalah areal agro wisata gunung mas di daerah puncak cisarua kabupaten Bogor”, ungkap Kumang pegiat kemanusiaan.

Catatan lain KJD Rescue “hampir setiap tempat, termasuk objek – objek wisata pada dasarnya memiliki potensi bahaya (hazard) dan resiko (risk). Ada kewajiban yang menjadi tanggung jawab setiap pengelola objek wisata untuk mengedukasi dan mensosialisasikan hal tersebut guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, termasuk juga kesiapan dan kesigapan dalam menangani musibah jika terjadi kecelakaan di objek wisata yang menjadi tanggung jawabnya.”
“Walaupun tidak ada korban jiwa warga dalam peristiwa tersebut, namun memiliki dampak antara lain terdapat 7 bangunan rusak dan 637 orang terdampak atau mengungsi. Sebagai pegiat kemanusian bang kumbang memakai pendekatan Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC), metode ini untuk mengidentifikasi, atau untuk meninjau hazard (kerusakan) suatu kegiatan atau proses secara sistematis, teliti dan terstruktur yang dapat menimbulkan resiko merugikan bagi manusia, fasilitas, lingkungan, atau sistem yang ada serta penanggulangan resikonya”, terang Kumang
“Ada perbedaan perlakuan atau penanganan dari pihak pemerintah terhadap total pengungsi. Penananganan yang terdampak langsung yang berjumlah 40 Kepala Keluarga (KK) totalnya 180 jiwa. Pihak aparat setempat mengarhkan di tempatkan di menempati fasilitas pondokan/penginapan yang ada di lokasi wisata agro Gunung Mas. Untuk warga yang tidak terdampak langsung sekitar 121 KK yang tidak terdampak langsung atau 457 jiwa, diminta untuk mengungsi sementara ke rumah saudaranya agar lebih aman. Yang tidak terdampak langsung rinciannya 2 KK atau 11 jiwa di Cirohani, 8 KK atau 30 jiwa di Rawadulang dan 111 KK atau 416 jiwa di Kampung Pengsiunan”, ungkap kumang

Jika dilihat kronologi banjir yang terjadi dua kali, pertama sekitar 30 menit dari pukul 08:30 WIB hingga 09:00 WIB, sementara banjir bandang kedua terjadi sekitar pukul 12:00 WIB, menandakan masih adanya sumbatan permasalahan di hulu sungai Cisampay. Material banjir pertama masih berupa lumpur dan volume banjirnya kecil, sedangakan banjir bandang kedua dengan volume banjirnya lebih besar, dengan membawa volume lumpur yang banyak, serta pepohonan. Hal tersebut masih terjadi sumbatan oleh dari berbagai material di hulu sungai Cisampay jika tidak diurai memiliki resiko menahan debit air jika intensitas dan volume hujan tinggi bisa menjadi banjir bandang kembali, pungkas bang Kumang










