Jakarta – “Gelombang perjuangan “Taufan Al-Aqsa”, sebuah operasi militer yang dilancarkan oleh Gerakan Perlawanan Islam, Hamas dinilai telah menimbulkan gejolak antara suasana suka dan duka. Karena keberhasilan spektakuler pejuang perlawanan rakyat Palestina menembus masuk ke dalam kawasan pendudukan Israel.
“Operasi tersebut berhasil meruntuhkan pencitraan kekuatan militer Israel,” demikian diungkapkan KH. Bachtiar Nasir dalam konferensi Pers mewakili Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM), di Jakarta, (10/10/023).
Namun di sisi lain, lanjutnya, keberhasilan operasi spektakuler tersebut juga menimbulkan reaksi tajam dari Israel dan para pendukungnya. Mereka dinilai tengah bermain opini dengan mengambil peran sebagai “korban” yang berhak membela diri. Kemudian, secara bersamaan menambah daftar panjang kejahatan mereka selama pendudukan dan penjajahan terhadap bangsa Palestina atas nama “respon balasan”.
“Padahal, dalam satu bulan terakhir saja, yakni sejak perayaan ritual tahun baru Ibrani Yahudi, telah terjadi intimidasi dan kekerasan terhadap jamaah masjid Al-Aqsha,” jelas pria yang akrab disapa UBN itu.
Lebih menyakitkan lagi, sambungnya, pasukan bersenjata Israel justru mengawal praktek ritual Yahudi yang terlarang dilakukan di dalam masjid Al-Aqsha sebagai tempat ibadah umat Islam.
Sebagaimana diketahui, Masjid Al-Aqsha dan kota Al-Quds adalah garis merah perjuangan Palestina, bahkan garis merah bagi pembelaan kaum muslimin seluruh dunia.
“Bumi suci ini adalah tempat Isra mi’raj Rasulullah SAW dan kiblat pertama umat Islam,” tegas Pimpinan AQL Islamic center itu.
Oleh karena itu, imbuhnya, sebagai bentuk solidaritas atas pengorbanan dan perjuangan rakyat Palestina dalam menjaga masjid suci Al-Aqsha. Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis mengucapkan tahniah atas keberhasilan operasi milliter yang dilakukan Hamas.
“Kami memberikan selamat atas keberhasilan perlawanan Palestina dalam operasi “Taufan Al Aqsa”, dalam memberikan hukuman yang semestinya terhadap kejahatan Israel dan pelanggaran pemukim ilegal yang didukung oleh mereka di Masjid Al-Aqsha dan kota Al-Quds,” kata UBN.
KIBBM juga menyampaikan rasa duka mendalam dan penghormatan tertinggi atas pengorbanan nyawa, darah dan air mata yang tumpah dan dengan sabar dijalani oleh rakyat Palestina khususnya di Gaza.
“Kami mengucapkan rasa duka mendalam atas korban di Gaza Palestina,” ujarnya.
Lebih dari itu, KIBBM menegaskan bahwa rakyat Palestina memiliki hak untuk melawan penjajah demi meraih kemerdekaan mereka dengan al-Quds sebagai ibukotanya dan menjaga kehormatan masjid Al-Aqsha.
“Kami juga menegaskan, setiap negara yang menjunjung keadilan dan kemanusiaan, berkewajiban untuk menjaga serta memenuhi hak-hak asasi rakyat Palestina untuk hidup dan membela diri,”
KIBBM merupakan Koalisi sejumlah NGO Islam. Diantaranya terdiri dari MOI (Majelis Ormas Islam), KPIPA ( Komite Perempuan Indonesia Peduli Al Aqsha) dan lain-lain. KIBBM juga berencana menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
“Kita mendorong Pemerintah untuk memberikan dukungan teknis membuka jalan untuk bantuan kemanusiaan. Mengingat kondisi di sana sudah sangat buruk dengan ketiadaan listrik dan kekurangan air,” ungkap UBN.(Bil)










