MEDIAHARAPAN.COM, Bogor – Sejumlah Badsn Eksekutif Mahasiswa (BEM) menggelar Kongres Kebangkitan Mahasiswa pada tanggal 18-19 Mei 2019, bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasution, Institut Pertanian Bogor.
Kongres ini dihadiri oleh 115 perwakilan Mahasiswa dari 46 perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia. Kongres tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi, berikut hasil pertemuan tersebut:
KETETAPAN KONGRES KEBANGKITAN MAHASISWA
ALIANSI BEM SELURUH INDONESIA
Refleksi Demokrasi Indonesia
Pertimbangan:
● Bahwa kontestasi politik pada pemilu hari ini berdampak pada konflik di tengah
masyarakat yang mengancam integrasi kita sebagai bangsa.
● Bahwa pemilu serentak 2019 yang memakan ratusan korban jiwa perangkat pemilu telah menjadi sebuah tragedi kemanusiaan yang harus diselesaikan
● Bahwa dalam rangka menyambut momentum hari kebangkitan nasional, perlunya upaya mengingat semangat kebangkitan nasional untuk merajut kembali tenun kebangsaan sekaligus momentum kebangkitan bangsa kita menuju demokrasi yang lebih substansial
● Bahwa dalam rangka menyambut momentum 21 tahun reformasi, perlunya upaya untuk melihat kembali rekam jejak demokrasi dan penyelesaian isu-isu kemanusiaan di negara kita.
1. Berkaitan dengan momentum Refleksi 21 Tahun Reformasi Indonesia, aliansi BEM Seluruh Indonesia berkomitmen untuk mengawal keberlangsungan kehidupan demokrasi di Indonesia. Dalam penyelenggaraan pemilu serentak 2019, BEM Seluruh Indonesia melihat masih adanya upaya-upaya represif dari pemerintah terhadap kebebasan berpendapat yang berlawanan dengan keberlangsungan kehidupan demokrasi bangsa kita. BEM Seluruh Indonesia mengecam sikap represif pemerintah
terhadap kebebasan berpendapat karena dapat memperkeruh suasana politik saat ini.
2. Merespon tragedi kemanusiaan pada pemilu serentak 2019,
● Aliansi BEM Seluruh Indonesia memandang perlunya kebijakan data satu pintu untuk memperjelas pendataan korban. Aliansi BEM Seluruh Indonesia juga
mendesak pemerintah untuk membentuk tim yang bertugas mengevaluasi pemilu
dari perspektif kesehatan sebagai pertimbangan pelaksanaan pemilu selanjutnya.
Aliansi BEM Seluruh Indonesia mengajak setiap elemen untuk melaporkan secara
hukum apabila terdapat bukti pelanggaran hukum dibalik meninggalnya perangkat
pemilu dan menyerukan agar kasus ini tidak dipolitisasi.
● Dalam rangka menyampaikan tuntutan ini, Aliansi BEM Seluruh Indonesia
menyeru kepada seluruh mahasiswa untuk turun pada “Aksi kemanusiaan” di
Gedung DPR pada tanggal 20 Mei 2019. Sudah saatnya kita bersatu atas nama
kemanusiaan tanpa memandang kelompok atau golongan.
3. Menanggapi potensi perpecahan bangsa akibat polarisasi politik yang terjadi, demi
menjaga keutuhan bangsa, BEM Seluruh Indonesia mengajak segala lapisan
masyarakat untuk secara kritis menanggapi kontestasi politik yang terjadi saat ini. Hal
ini bertujuan agar kontestasi di kalangan elit tidak berdampak buruk sehingga
menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat. Apabila memang dibutuhkan
sebuah upaya untuk menyatakan pendapat, kami mengimbau agar dilakukan dalam
kerangka hukum dan demokrasi.
4. Aliansi BEM Seluruh Indonesia memandang banyaknya korban jiwa dan polarisasi masyarakat yang terjadi hari ini tidak lepas dari sistem pemilu serentak 2019. Aliansi BEM Seluruh Indonesia mendesak pemerintah untuk segera melakukan evaluasi sistem pemilu serentak. Aliansi BEM Seluruh Indonesia juga siap terlibat aktif dalam melakukan evaluasi sistem pemilu 2019.
Demikian ketetapan kongres ini kami sampaikan. Aliansi BEM Seluruh Indonesia
menyatakan secara tegas tidak terafiliasi dengan kepentingan politik manapun sehingga secara independen dapat menetapkan langkah gerak ini.
Tertanda,
Koordinator Pusat
Muhammad Nurdiyansyah
NIM. H54150068










