• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Featured

Catur Politik Prabowo Subianto

by Media Harapan
1 June 2019 23:34
in Featured, Opini
0
Catur Politik Prabowo Subianto

Prabowo Subianto (Foto: Net)

Oleh: Dr. Syahganda Nainggolan (Sabang-Merauke Circle)

Orang-orang berkuasa sedang membangun narasi negatif bahwa Prabowo melakukan kejahatan pembrontakan. Kata mereka, setelah Prabowo kalah, lalu Prabowo marah, lalu menggerakkan perusuh dan kekuatan bersenjata. Kekuatan perusuh membunuh 8 orang, termasuk beberapa anak remaja, pada dinihari 22 Mei. Lalu kekuatan makar Prabowo dihancurkan. Prabowo kabur ke luar negeri dengan jet pribadi.

Tentu ada friksi di sana. Ryamizar Ryacudu tidak terima. Dia mengatakan bahwa tidak ada gerakan bersenjata maupun ancaman pembunuhan pejabat politik nasional. Jokowi sendiri membiarkan silang sengketa elit kekuasaannya.

Luhut Panjaitan juga setengah membela. Dia mengatakan bahwa bukan Prabowo aktornya. Prabowo disesatkan pembisik-pembisiknya. Menurut Luhut, Prabowo adalah orang hebat dan patriot.

Di Indonesia sudah tidak ada kelompok yang tidak memihak, kecuali YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia). Kelompok ini beberapa saat sebelum pemilu, bersama beberapa lembaga pengurus Hak-Hak Asasi Manusia, sudah mengatakan tidak akan mendukung Jokowi lagi, namun tidak akan memilih Prabowo.

Beberapa hari lalu YLBHI bersama beberapa lembaga HAM lainnya melakukan Konprensi pers 9 halaman PDF berisikan temuan awal investigasi mereka atas Tragedi Mei berdarah.
Dalam rilisnya mereka menyampaikan dua indikasi penting, yakni pertama terjadi indikasi pelanggaran HAM. Kedua, terjadi penyimpangan hukum.

(“Terindikasi adanya pelanggaran HAM dengan korban dari berbagai kalangan yaitu tim medis, jurnalis, penduduk setempat, peserta aksi dan dari berbagai usia.
Terjadi penyimpangan dari hukum dan prosedur yang ada yaitu diantaranya KUHAP, Konvensi Anti Penyiksaan/CAT, Konvensi Hak Anak/CRC, Perkap 1/2009, Perkap 9/2008, Perkap 16/2006 tentang Penggunaan kekuatan, Perkap 8/2010, Perkap 8/2009. Sumber: ylbhi.or.id”)

Hasil investigasi YLBHI dkk ini sebuah indikator penting bergesernya posisi Indonesia sebagai negara hukum dan demokrasi ke arah negara otoriter. Sebenarnya indikator yang bersifat “high-politics” telah disinggung pengamat Indonesia (Indonesianis) Prof Aspinal dan Dr. Tom Power dari Australia, yang melukiskan rezim Jokowi sebagai “Neo-new Order”. Namun, keberingasan rezim Jokowi terhadap rakyatnya, dari investigasi YLBHI ini, baru nyata bulan Mei ini.

Indikasi yang disampaikan YLBHI memberi warning bagi kita bahwa demokrasi sudah mati atau hampir mati. Penangkapan-penangkapan lawan politik dilakukan persis sama seperti jaman Suharto dan Sukarno. Inipun sebuah peringatan besar

Lalu bagaimana politik Prabowo saat ini?

Kepergian Prabowo ke Brunei Darussalam beberapa waktu lalu telah menjadi perhatian banyak pihak. Sultan Bolkiah adalah seorang Sultan atau pemimpin anggota negara persemakmuran. Dengan demikian dia mempunyai hubungan baik dengan 53 negara Commonwealth. Apakah Prabowo kesana bertemu Sultan?

Saat ini Prabowo pergi ke Austria. Sebelumnya Dubai, Uni Emirat Arab. Dengan siapa Prabowo bertemu? Juga masih dirahasiakan. Namun, sebagai sahabat King of Jordan dan mempunyai jaringan eks pasukan elite se dunia, dapat dipastikan Prabowo bertemu dengan banyak orang penting. Apalagi Prabowo mempunyai hubungan baik dengan Natanael Rothschild, salah satu bankers terbesar dan tertua di dunia.

Prabowo sendiri sebelumnya berangkat dengan sekertaris parlemen Rusia. Dan seorang warga Amerika.

Kepergian Prabowo dalam perspektif olok-olok musuh politiknya sebagai melarikan diri tentu bersifat sumir, namun itu bisa saja terjadi.

Ayatollah Khomeini pemimpin Iran, Vladimir Lenin pemimpin Russia, Benigno Aquino pemimpin Filiphina adalah contoh2 pemimpin sebuah bangsa yang terusir dari negerinya. Seandainya Prabowo meninggalkan Indonesia karena sudah tidak ada demokrasi, dan dia dianggap sebagai otak makar, maka tentu saja Prabowo dapat memindahkan pusat perjuangannya di luar negeri.

Dalam “political game”, yang penting seorang pemimpin tidak boleh menyerah. Prabowo tidak boleh mengaku kalah, sebagaimana keyakinannya semula, bahwa Prabowo dicurangi secara terstruktur, sistematis dan massif.

Dalam keyakinan seperti ini, kepergian Prabowo ke berbagai negara dunia adalah memperluas ruang gerak politik. Khususnya, membangun persekutuan politik yang se faham, khususnya dalam mempertahankan prinsip2 demokrasi dan hak-hak asasi manusia.

Jika berbagai pihak pendukung Prabowo mencari tahu kenapa Prabowo merubah strategi awal, yakni menolak keputusan KPU dan tidak akan ke Mahkamah Konstitusi (MK), jawabannya pastilah pilihan taktis saja. Prabowo membutuhkan waktu untuk bermanuver. Khususnya, bagaimana dunia internasional merubah pandangan mereka dalam melihat perspektif demokrasi yang suram di Indonesia ini.

Penutup

Prabowo adalah pemimpin besar. Prabowo sedang memperjuangkan demokrasi dan keadilan sosial di Indonesia. Hal itu mengalir dalam silsilah keturunannya, silsilah perjuangan. Kecintaan besar rakyat Indonesia, yang ditunjukkan secara ekstrim dalam setiap kampanye Prabowo yang menyemut massanya, membuat Prabowo merindukan kebangkitan total, Indonesia yang berdaulat, bebas dari jajahan “asing dan aseng.”

Namun, Prabowo membutuhkan dukungan kekuatan internasional untuk menekan Indonesia agar melakukan pemilu yang jujur dan adil. Itulah yang mungkin sebagai penjelasan politik manuver internasional yang dilakukan Prabowo saat ini.

Kita harus percaya pada Prabowo dan selalu mendoakannya.

Comments

comments

Tags: prabowoRyamizard RyacuduSyahganda Nainggolan
Previous Post

Peringati Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dandim 0307 Tanah Datar Bacakan Sambutan Kepala BPIP

Next Post

Marak LGBT, Dewan Dakwah Sumbar Prihatin

Media Harapan

Next Post
Marak LGBT, Dewan Dakwah Sumbar Prihatin

Marak LGBT, Dewan Dakwah Sumbar Prihatin

BERITA POPULER

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

20 April 2023 09:33
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

4 October 2022 09:04
Jambore Pramuka Muslim Dunia Pertama di Indonesia Siap Sambut 15 Ribu Peserta

Jambore Pramuka Muslim Dunia Pertama di Indonesia Siap Sambut 15 Ribu Peserta

5 September 2025 18:20
Sukseskan Wajib Belajar 13 Tahun, Pokja PAUD Kabupaten, Bunda PAUD Kecamatan Dan Nagari Se Tanah Datar Dikukuhkan

Sukseskan Wajib Belajar 13 Tahun, Pokja PAUD Kabupaten, Bunda PAUD Kecamatan Dan Nagari Se Tanah Datar Dikukuhkan

11 September 2025 09:32

BERITA TERBARU

Sukseskan Wajib Belajar 13 Tahun, Pokja PAUD Kabupaten, Bunda PAUD Kecamatan Dan Nagari Se Tanah Datar Dikukuhkan

Sukseskan Wajib Belajar 13 Tahun, Pokja PAUD Kabupaten, Bunda PAUD Kecamatan Dan Nagari Se Tanah Datar Dikukuhkan

11 September 2025 09:32
UBN: Pelabuhan Tunis Diperketat Pasca Serangan Drone ke Armada GSF

UBN: Pelabuhan Tunis Diperketat Pasca Serangan Drone ke Armada GSF

11 September 2025 09:19
UBN Laporkan Kondisi Relawan Sumud Flotilla dan Serangan Drone di Perairan Tunisia

UBN Laporkan Kondisi Relawan Sumud Flotilla dan Serangan Drone di Perairan Tunisia

11 September 2025 09:11
Komisi 1 DPR: Israel Lakukan Kejahatan Kemanusiaan Hancurkan Rumah Palestina

Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI Kecam Serangan Israel ke Doha

11 September 2025 08:50

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Sukseskan Wajib Belajar 13 Tahun, Pokja PAUD Kabupaten, Bunda PAUD Kecamatan Dan Nagari Se Tanah Datar Dikukuhkan

Sukseskan Wajib Belajar 13 Tahun, Pokja PAUD Kabupaten, Bunda PAUD Kecamatan Dan Nagari Se Tanah Datar Dikukuhkan

11 September 2025 09:32
UBN: Pelabuhan Tunis Diperketat Pasca Serangan Drone ke Armada GSF

UBN: Pelabuhan Tunis Diperketat Pasca Serangan Drone ke Armada GSF

11 September 2025 09:19
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia