MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Presiden Jokowi tidak mau menerima langsung perwakilan Mahasiswa dan hanya mengutus Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki untuk menemui tiga orang perwakilan Mahasiswa yang melakukan unjuk rasa didepan Istana Negara
Para perwakilan mahasiswa yang dipimpin langsung oleh Koordinator BEM SI Bagus Tito Wibisono ini diterima di Kantor Staf Presiden (KSP) sekitar Pukul 16.00 WIB.

Dalam pertemuan itu perwakilan Mahasiswa meyampaikan tuntutan mereka dan membuat nota kesepahaman tertulis yang kemudian ditandatangi oleh teten Masduki sebagai perwakilan Jokowi.

Berikut isi Nota Kesepahaman mahasiswa yang terbuat dari tulisan tangan.
- Pemerintah menjamin tidak akan terjadi kelangkaan BBM bersubsidi di seluruh Indonesia. dampak kenaikan harga BBM Non-Subsidi tidak akan menyebabkan kenaikan harga pokok lainnya dan pemerintah menjamin itu.
- Pemerintah menjami kenaikan tarif dasar listrik untuk 900 Kw dilakukan untuk kepentingan rakyat dan tepat sasaran, jika tidak tepat sasaran dapat melaporkan ke PLN dan akan mendapatkan subsidi.
- Kenaikan tarif STNK & BPKB digunakan untuk meningkatkan pelayanan kepolisian dan ada sosialisasi pelayanan seperti apa yang ingin ditingkatkan. dalam hal ini pemerintah menjamin itu.
- jika selama 3 bulan ditemukan pelanggaran dari kesepakatan maka mahasiswa siap untuk menegur, mengingatkan pemerintah.
Ditandatangani oleh koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia, Bagus Tito Wibisono, dan diterima oleh Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan. (Ef)










