MEDIAHARAPAN.COM – Duta besar Indonesia untuk Malaysia, Andreano Erwin hari ini mendapat akses untuk bertemu tersangka wanita asal Indonesia, Siti Aisyah, 25, yang kini ditahan karena diduga ikut membantu pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Kepada wartawan Duta Besar Erwin mengatakan bahwa Siti Aisyah dalam kondisi sehat.
“Dia boleh menjawab semua soalan yang kami tanyakan dengan baik. Secara fizikal, kami tidak melihat ada apa-apa kesan (agen saraf VX yang digunakan dalam pembunuhan Jong-nam).
“Namun, secara emosi dan kejiwaan, kami belum tahu kerana ia memerlukan pemeriksaan lanjut,” katanya seperti yang dikutip kantor berita berbahasa Malaysia, Bernama.
Jong Nam, yang menggunakan pasport Korea Utara dengan nama Kim Chol, berada di Lapangan Terbang Kuala Lumpur 2 untuk berangkat ke Macau dan berdasarkan pantauan cctv korban dihampiri dua wanita yang didakwa menyemprotkan wajahnya dengan gas beracun.
Dalam pertemuan singkat itu, Andreano berkata Siti Aisyah menyampaikan bahwa dia tidak ingin bertemu dengan keluarganya untuk sementara waktu karana tidak mahu mereka bersedih melihat kondisinya.
“Permintaan Siti adalah agar ibu bapaknya tenang dan menjaga kesehatan, sampaikan kepada keluarga bahwa saya (Siti) sehat-sehat saja saat ini,” kata Andreano.
Seperti yang disampaikan Siti kepada Andriano Erwin, dirinya tidak mengetahui rencana pembunuhan Jong Nam. Siti hanya ditawari untuk terlibat dalam satu reality show komedi di Malaysia dengan bayaran RM400.
Menurutnya, Siti Aisyah menjelaskan lelaki berwajah mirip Korea dan Jepang bernama James dan Chang telah memintanya terlibat dalam acara realiti tersebut.
“Siti memberitahu bahwa beliau tidak mengetahui bahan yang digunakan adalah racun. Dia memberitahu bahan itu seperti baby oil,” katanya.
Andriano berkata, Siti Aisyah juga memberitahu bahwa dia tidak mengenali wanita Vietnam yang turut ditahan sebagai tersangka itu.
Sejauh ini pihak Kedutaan Indonesia akan menunggu tindakan selanjutnya polisi Malaysia, mendakwa atau membebaskan Siti Aisyah hingga masa penahanannya berakhir 1 Maret ini.
“Kami akan menunggu prosedur perundangan ini. Kami akan berbicara dengan pengacara kami, banyak perkara yang harus kami perbincangankan. Yang pasti, kami akan mematuhi undang-undang Malaysia,” katanya. (MH029)










