• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Citizen Artikel

Freeport, Hasrat Petualangan Hingga Gunung Emas

by Achmad Zaenudin
23 February 2017 16:44
in Artikel, Khazanah
0

Jean Jacques Dozy (kanan), tokoh dibalik penemuan gunung bijih (ertsberg) di Papua. (Ilustrasi, NET)

​MEDIAHARAPAN.COM – Awal mulanya adalah Kapten Jan Carstenszoon atau Jan Carstensz seorang kapten kapal dagang VOC yang dalam perjalanan dengan kedua kapalnya Aernem dan Pera menyaksikan kilauan salju diantara lebatnya belantara hutan Papua dan menulis penemuan itu dalam buku perjalanannya tertanggal 16 Februari 1623 tentang gunung yang teramat tinggi yang puncaknya tertutup salju.
“Kami melihat satu gunung sangat tinggi yang memutih di berbagai tempat karena salju, satu hal yang tentunya aneh bagi gunung yang begitu dekat dengan garis khatulistiwa.”
Catatan perjalanan Carstensz ini menjadi cemoohan diantara rekan-rekannya dan dianggap hanya khayalan semata.
Hingga beberapa abad berselang, tepatnya pada tahun 1904 -1905 sekelompok lembaga swasta dari Belanda Koninklijke Nederlandsche Aardrijkskundig Genootschap (KNAG) yaitu Lembaga Geografi Kerajaan Belanda membuat ekspedisi ke Papua yang tujuan utamanya adalah mengunjungi Pegunungan Salju tersebut.
Meski tidak menemukan gunung bersalju yang dimaksud, tetapi ekspedisi ini membuka perhatian Belanda terutama pihak militer untuk menjelajahi Papua sejak tahun 1907 hingga 1915. Antara tahun-tahun ini peta geografi Papua dibuat pertama kali oleh pemerintah Hindia Belanda.
Selama kurang lebih 8 tahun ekspedisi-ekspedisi militer Belanda ini akhirnya membangkitkan hasrat berpetualang banyak orang di berantara bumi Cendrawasih dari berbagai latar belakang profesi.
Diantaranya para penjelajah tercatat nama Dr. HA.Lorentz dan Kapten A. Franzen Henderschee dengan tujuan menjajakan kaki di puncak Wilhelmina / puncak Sudirman, 4750 mdpl. Nama Lorentz diabadikan sampai sekarang menjadi nama taman Nasional Lorentz yang merupakan wilayah teritori suku Asmat.
Tahun 1930 Jean Jacques Dozy dan rekannya, Colijn,  keduanya merupakan pegawai NNGPM sebuah perusahaan minyak, melaksanakan cita-cita mereka berdua menggapai puncak Carstensz.
Petualangan mereka berdua menjadi cikal-bakal pertambangan tembaga dan emas di Papua 40 tahun kemudian.
Tahun 1936, Dozy menemukan Ertsberg, cadangan bijih tembaga dan sempel miniral tersebut dibawa ke Belanda untuk diteliti.
Kemudian tahun 1959 temuan ertsberg tersebut ditanggapi oleh Jan Van Gruisen selaku managing directur Oost Maatchappij, perusahaan angkut tambang batu bara di Kalimantan Timur dan Sulawesi Tenggara. Van Gruisen menggandeng kawannya Forbes Wilson asal Amerika untuk mendanai ekspedisi, meneliti gunung kaya kandungan bijih tembaga tersebut. Forbes merupakan kepala ekspedisi dari perusahaan Freeport Sulphur Company yang garapannya menambang sulfur di dasar laut.
Dari ekspedisi kedua sejawat itu diketahui kandungan tanah Papua buka cuma kaya akan tembaga tapi juga emas. Emas dalam jumlah yang sangat banyak. Forbes pun bernafsu untuk mengeksplorasi bumi Papua. Sayangnya, kondisi Papua pada tahun 1960 sangat tegang. Presiden Sukarno lewat operasi Trikora ingin merebut Papua dari tangan Belanda. Belanda pun mundur dari Papua setelah mendapat masukan dari Amerika dan agaknya Belanda tidak mengetahui kandungan emas di Papua.
Paska Sukarno lengser, pemerintah orde baru membuat kebijakan untuk menggenjot perekonomian nasional yang morat-marit. Kurang dari dua tahun masa  pemerintahan Suharto, langkah strategis diambil dengan menerbitkan undang-undang pemodalan asing pada tahun 1967.
Tak ingin kehilangan kesempatan, pimpinan Freeport, Langbourne Williams mencari lobbi tokoh berpengaruh seperti Julius Tahija selaku pengusaha yang punya banyak koneksi di pemerintah  dan Ibnu Sutowo, menteri pertambangan dan perminyakan orba. Tahun 1967 menjadi tonggak bersejarah bagi Freeport di Indonesia setelah ditandatangani Kontrak Karya ke satu (KK 1).
Kontrak karya adalah perjanjian antara pemerintah Indonesia dan PT Freeport. Indonesia sebagai kontraktor pemerintah untuk menjalankan usaha pertambangan. Masing-masing pihak memiliki kewajiban dan hak sesuai ketentuan yang mengikat. Dalam Kontrak Karya Pemerintah memberikan hak tunggal kepada PTFI untuk menjelajah, menambang, mengolah, menyimpan, mengangkut, memasarkan dan menjual mineral dalam Wilayah KK. (MH029)

Comments

comments

Tags: ekspedisiemasFreeportpapua
Previous Post

Lady Pink Yang Lempar Bra Ke Balai Kota, Sambangi Warga Lempar Susu

Next Post

​ANEKSASI ALAMIAH

Achmad Zaenudin

Next Post

​ANEKSASI ALAMIAH

BERITA POPULER

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

20 April 2023 09:33
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Jambore Pramuka Muslim Dunia Pertama di Indonesia Siap Sambut 15 Ribu Peserta

Jambore Pramuka Muslim Dunia Pertama di Indonesia Siap Sambut 15 Ribu Peserta

5 September 2025 18:20
Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

4 October 2022 09:04
Ketua TPPKK Ny. Lise Eka Putra, Perempuan Limpapeh Rumah Nan Gadang

Ketua TPPKK Ny. Lise Eka Putra, Perempuan Limpapeh Rumah Nan Gadang

9 September 2025 20:44

BERITA TERBARU

Ketua TPPKK Ny. Lise Eka Putra, Perempuan Limpapeh Rumah Nan Gadang

Ketua TPPKK Ny. Lise Eka Putra, Perempuan Limpapeh Rumah Nan Gadang

9 September 2025 20:44
Kesejahteraan Petani Wujud Kedaulatan

Skeptis Terhadap Upaya Framing Delegitimasi Institusi Negara

7 September 2025 20:47
Jasa Surety Bond: Solusi Jaminan Keuangan untuk Dunia Bisnis

Jasa Surety Bond: Solusi Jaminan Keuangan untuk Dunia Bisnis

6 September 2025 07:55
Jambore Pramuka Muslim Dunia Pertama di Indonesia Siap Sambut 15 Ribu Peserta

Jambore Pramuka Muslim Dunia Pertama di Indonesia Siap Sambut 15 Ribu Peserta

5 September 2025 18:20

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Ketua TPPKK Ny. Lise Eka Putra, Perempuan Limpapeh Rumah Nan Gadang

Ketua TPPKK Ny. Lise Eka Putra, Perempuan Limpapeh Rumah Nan Gadang

9 September 2025 20:44
Kesejahteraan Petani Wujud Kedaulatan

Skeptis Terhadap Upaya Framing Delegitimasi Institusi Negara

7 September 2025 20:47
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia