MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat-Gerabah merupakan suatu hasil karya peralatan rumah tangga dari tanah liat berupa periuk, kuali, piring dan peralatan makan lainnya. Saat ini gerabah sudah memiliki aneka kegunaan dan nilai yang tinggi.
Di Nagari Tigo Koto Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, usaha gerabah ini sudah dikelola para ibu-ibu yang tergabung dalam UP2K dan merupakan inovasi yang sudah dikerjasamakan dengan Dinas Pendidikan hingga menjadi kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Dasar (SD) di daerah setempat.
Ketua TPP PKK Nagari Tigo Koto Ny. Alisma Hatta dalam ekspose ketika Tim Provinsi Sumatera Barat melakukan penilaian Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK, Kamis (12/03) di daerah tersebut mengatakan bahwa usaha gerabah yang berlokasi di Jorong Galogandang ini merupakan usaha yang sudah turun temurun dari nenek moyang mereka.
“Disini umumnya masyarakat bertani, disamping sebahagian ada berdagang dan merantau. Kaum laki-laki atau kepala rumah tangga bekerja, sementara kaum perempuan atau ibu-ibu membuat gerabah. Saat ini sebanyak 65 orang di Jorong Galogandang masih aktif membuat gerabah,”ucapnya.
Diceritakan Ny. Alisma, pada awalnya kegiatan mengolah tanah liat ini menjadi gerabah sebagai usaha sampingan namun seiring perjalanan waktu usaha ini dijadikan sebagai mata pencaharian tetap untuk menambah penghasilan keluarga, hal ini juga akibat tingginya permintaan pasar.
“Untuk proses pembuatan gerabah membutuhkan waktu yang cukup lama, satu produk gerabah siap pakai dibutuhkan waktu minimal 10 (sepuluh) hari, hal ini mulai dari mengolah tanah liat, mencetak, menjemur sampai memanggang (membakar) mempergunakan teknik dan peralatan yang sangat sederhana,”kisahnya.
Untuk pemasaran disampaikannya tidak hanya di Kabupaten Tanah Datar, namun meliputi wilayah Sumatera seperti Jambi, Bengkulu, Riau dan Medan, untuk wilayah Jawa termasuk Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Untuk kerajinan lain UP2KPKK ini juga membuat souvenir berupa kambuik, tuduang aia, gantungan kunci dan tas dari tali kur. Untuk kambuik dan tuduang aia ini merupakan ciri khas Nagari Tigo Koto ketika alek (pesta), mendo’a maupun saat kematian.
Selain usaha gerabah, UP2KPKK Nagari Tigo Koto juga mengolah ubi kayu menjadi aneka makanan seperti godok ubi, tumbang ubi, lapek ubi, sanjai balado dan karupuak ubi lapih.
UP2KPKK Nagari Tigo Koto juga memiliki usaha simpan pinjam yang diberi nama UP2K Bonai Nagari Tigo Koto yang dirintis sejak tahun 1986 dengan modal awal Rp.125.000, (seratus dua puluh lima ribu rupiah), hingga saat ini sudah memiliki modal mencapai Rp.320.000.000,- (tiga ratus dua puluh juta rupiah).
Bupati Tanah Datar yang diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Edisusanto, ketika penilaian UP2KPKK itu mengatakan, pada hari yang sama ada 5 (lima) penilaian yang dilakukan di Tanah Datar, yaitu tertib administrasi PKK di Nagari Taluak Kecamatan Lintau Buo, Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang.
Penilaian UP2KPKK di Nagari Tigo Koto Kecamatan Rambatan, Halaman Asri Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK) di Nagari Gurun Kecamatan Sungai Tarab dan IFATES di Nagari Jaho Kecamatan X Koto.
Pada kesempatan tersebut Edisusanto menyampaikan ucapan terima kasih dan mengucapkan selamat datang kepada tim penilai, dan mengatakan siap untuk dinilai oleh tim.
“Untuk penilaian PKK tahun 2019 lalu UP2KPKK Pelangi Nagari Situmbuak Kecamatan Salimpaung juara satu Nasional, juara satu tingkat Provinsi Sumatera Barat Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) Nagari Balimbing dan mewakili Sumbar ke Tingkat Nasional, “ucapnya.
Edisusanto juga mengatakan jika penilaian ini merupakan tolak ukur dalam melihat keberhasilan pelaksanaan kegiatan gerakan PKK mulai dari kabupaten hingga nagari.
Sementara itu ketua tim penilai Linawati Evaliza, berharap UP2KPKK Nagari Tigo Koto ini tampil lebih baik dan dapat mewakili Sumatera Barat ketingkat Nasional dan katakan penilaian tidak hari ini saja namun berkelanjutan dan selamanya.
“Penilaian tidak saat ini saja, namun untuk selamanya, seperti saat ini Nagari Situmbuak Kecamatan Salimpaung yang selalu dikunjungi tamu yang ingin belajar bahkan berbelanja produk hasil karya nagari itu,” pujinya.
Ketua tim ini berharap agar masyarakat atau anggota keluarga yang memiliki usaha ekonomi kecil agar bergabung dengan UP2K, karena hal itu juga akan menjadi kredit point dalam penilaian.
Turut hadir dalam penilaian tersebut Sekretaris DPMDPPKB Tanah Datar D. Yonasri, Camat Rambatan Liza Martini, Forkopimca, Wakil Ketua II TPPKK Tanah Datar Ny. Rina Irwandi, Tokoh Masyarakat, Bundo Kanduang dan undangan lainnya. (Irfan F)










