MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Gerak Kemanusiaan menunda rencana audiensi dengan pimpinan DPR-RI karena anggota legislatif sedang tidak berada di kantornya.
“Namun berhubung pimpinan DPR-RI hari ini sedang tidak berada di tempat, maka rencana kunjungan Gerak Kemanusiaan hari ini ditunda sampai ada pemberitahuan lebih lanjut,” kata Kabid Komunikasi dan Publikasi, Edy Mulyadi dalam keterangan persnya, Jumat (12/7/2019).
Sebelumnya, Gerak Kemanusiaan mengagendakan bertemu dengan pimpinan DPR-RI untuk menyuarakan sejumlah isu. Diantaranya, soal
pileg dan pilpres serentak tahun ini yang telah menimbulkan banyak sekali korban.
“Sekitar 700 petugas KPPS tewas dalam tempo hampir bersamaan serta ribuan lain sakit dan dirawat di rumah sakit,” ungkap Edy.
Lanjutnya, korban masih ditambah dengan tewasnya 10 anggota massa aksi 21-22 Mei (empat diantaranya anak-anak), ratusan luka-luka, ratusan lain di penjara, serta 31 orang masih hilang, belum diketahui keberadaannnya.
“Sehubungan dengan itu, Gerakan Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan (Gerak Kemanusiaan) hari ini, Jumat, 12 Juli 2019, berencana bertemu dengan pimpinan DPR-RI untuk melaporkan kekerasan aparat keamanan atas dugaan terjadinya pelanggaran HAM tersebut,”jelas Edy.
Gerak Kemanusiaan juga bermaksud mendesak DPR-RI memberi perhatian atas tragedi kemanusiaan ini dengan melakukan tindakan politik yang konkret.
“Misalnya, berupa pembentukan Hak Angket, Pansus, Panja atau yang lainnya sesuai dengan wewenang DPR-RI serta peraturan dan perundang-undangan yang ada.” kata Edi. (bilal)