MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Pasca Aksi Bela Rakyat 121 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Pada 12 Januari 2017 kemarin, muncul beberapa spanduk atau Banner dibeberapa wilayah Jakarta yang isinya dianggap sebagai bentuk provokasi dan pelemahan atas gerakan mahasiswa.
Koordinator BEM SI wilayah Jakarta, Fikri Azmi mengatakan, pihaknya telah menemukan empat buah banner dengan bertulisan “‘Mahasiswa adalah kaum intelektual terpelajar, bukan pasukan demo”. Salah satu banner ditemukan di Jalur Penyeberangan Orang (JPO) di depan Hotel Balairung Matraman Jakarta Timur pada Jumat (13/01)
“Hari ini, kita saksikan ada sekitar empat banner yang ditemukan dan disinyalir mencoba melemahkan gerakan mahasiswa”, Kata Fikri dalam keterangan nya di Jakarta. Sabtu (14/1/2017).
Menurut Fikri, tulisan pada baner itu seakan mencoba untuk melemahkan gerakan murni mahasiswa yang berusaha memperjuangkan hak-hak rakyat dengan mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat.
“Gerakan mahasiswa merupakan gerakan murni dari hati nurani yang tergerak untuk menyampaikan kegelisahan masyarakat” ungkap Fikri.
“Gerakan mahasiswa sejatinya adalah gerakan intelektual yang merupakan salah satu fungsi dari kontrol sosial itu sendiri, salah satunya adalah mengontrol kebijakan pemerintahan agar sejalan dengan amanat undang – undang dan untuk kepentingan rakyat Indonesia” sambungnya.
BEM SI mengecam segala bentuk usaha pelemahan gerakan mahasiswa, yang Mereka menganggap tidak sesuai dengan hak konstitusi dan pembungkaman terhadap demokrasi.
Fikri juga menghimbau para mahasiwa, apabila menemukan segala bentuk atribut Pelemahan gerakan seperti banner diatas untuk langsung dicopot dan menghubungi mereka.
” jika gerakan mahasiswa sudah dilemahkan dan dibungkam maka tinggal tunggu sejarah akan terulang kembali”, tegasnya.
Banner provokasi dan pelemahan itu akhirnya dicopot dan dibakar oleh mahasiswa yang kemudian mereka ganti dengan Banner bertuliskan ‘MENOLAK DIAM! MAHASISWA BERSAMA RAKYAT!’ (MH007)










