Oleh : Buya Gusrizal Gazahar
MEDIAHARAPAN.COM – Terkadang kalau kita fikirkan, banyak keputusan yang kita ambil dalam kehidupan ini karena khawatir dan cemas dengan celaan atau pandangan miring orang lain. Berarti hidup kita ini bisa dinamakan “hidup kata orang”.
Padahal sebagai seorang mukmin, semestinya tak akan luput dari perhatian kita firman Allah swt:
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ [الأنعام : 116]
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)“. (QS. al-An’am 6:116)
Di samping itu kalau direnungkan lebih dalam, apakah ada manusia yang akan selamat dari celaan, cercaan atau pernyataan tak menyenangkan manusia lain ???
Menurut al-Imam al-Syafi’i:
من يظن أنه يسلم من كلام الناس فهو مجنُون؛ قالوا عن الله: ثالثُ ثلاثة، وقالوا عن محمد: ساحر ومجنون، فما ظنك بمن هو دونهما!
“Siapa yang menduga bahwa dia akan selamat dari pembicaraan manusia maka orang itu adalah orang gila. (jangankan manusia) bahkan Allah pun mereka katakan yang ketiga dari tiga unsur (trinitas). Nabi Muhammad pun mereka katakan tukang sihir dan orang gila. Nah, (jika Allah dan Rasulullah saja tak selamat dari cercaan manusia) bagaimana dugaanmu dengan yang lainnya ???“.
Maka dari itu, wahai shahabat ! Jangan jadikan “kata orang” sebagai panduan hidup kita ! Jadikanlah tuntunan Allah swt dan Rasulullah saw sebagai panduannya !
Semoga kita mampu dan kita mohonkan kepada Allah swt agar kita dikuatkan dengan ‘inayah dan tawfiqNYA. Amiin.










