MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu ragu isu rencana pembunuhan menargetkan empat tokoh nasional benar serius. Ia menilai ancaman itu sekedar gertak sambal saja.
“Kalau katanya mau membunuh pejabat-pejabat, saya rasa jauhlah. Enggak begitu. Saya juga suka begini, ‘entar gua gampar lu,’ sampai berapa puluh tahun enggak ada yang saya gampar kok,” ujar jenderal purnawirawan angkatan darat ini, Kamis (30/5) seperti dikutip dari Republika.
Namun, Ryamizard mengingatkan akan adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi jika terjadi suatu keributan. “Ada yang ikut-ikut (ndompleng). Siapa lagi. Radikal-radikal yang merasa anti-Pancasila pasti di sana. Nah, ini perlu kita waspadai. Kemenhan sudah menjaga jangan sampai ada pihak-pihak luar ikut campur urusan ini,” ujar dia.
Sebelumnya, kepolisian menetapkan enam tersangka, yakni HK, AZ, IR, TJ, AD, dan AF, dalam kasus dugaan penyedia senjata api untuk rencana pembunuhan terhadap beberapa pejabat tinggi negara. Targetnya adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan Staf Ahli Bidang Intelijen dan Keamanan Kepresidenan Gregorius Mere. (bilal)










