MEDIAHARAPAN.COM, Khartoum – Aliansi oposisi Sudan pada hari Senin (3/6), mengumumkan penangguhan pembicaraan tanpa batas waktu dengan Dewan Militer Transisi (TMC), setelah pasukan keamanan bergerak untuk membersihkan kamp protes utama di dekat markas tentara di ibukota.
Dalam pernyataannya, aliansi Change and Freedom menyalahkan TMC atas serangan terhadap para pengunjuk rasa.
“Kami di sini menyatakan penghentian negosiasi dengan TMC dan kami meminta dewan bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pembantaian ini yang menyebabkan terbunuhnya setidaknya 13 pengunjuk rasa dan melukai ratusan dari mereka,” kata pernyataan itu.
Pihak oposisi menyerukan untuk menggelar pemogokan umum dan pembangkangan sipil.
Lebih lanjut, oposisi menyerukan kepada komunitas regional dan internasional untuk tidak mengakui TMC dan mendukung pilihan rakyat Sudan.
Pada awal April, pasukan militer Sudan menggulingkan al-Bashir setelah berbulan-bulan demonstrasi rakyat menentang kekuasaannya selama 30 tahun.
TMC sekarang mengawasi periode transisi dua tahun, TMC berjanji untuk mengadakan pemilihan presiden.
Namun, demonstran tetap di jalanan untuk menuntut agar TMC melepaskan kekuasaan – sedini mungkin – kepada otoritas sipil. (Anadolu/bilal)







