MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat-Ditengah pandemi virus corona (covid-19) destinasi pariwisata di berbagai daerah di Provinsi Sumatera Barat sepi, dari itu bagaimana upaya pelaku wisata dapat berdampingan dengan covid-19, sehingga sektor pendukung bahkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini kembali menggeliat.
Dikatakan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Pariwisata Direktorat Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional I Oni Yulfian, pariwisata di Sumatera Barat perlunya standar pembangunan destinasi pariwisata, sehingga dari itu diminta provinsi untuk membuatnya dan disesuaikan dengan kearifan lokal dan kondisi daerah.
“Saat ini terkait pandemi covid-19, bagaimana upaya kita berdampingan dengan itu dan jika dibandingian dengan kondisi sebelum pandemi pariwisata berbicara tentang jumlah wisatawan (kuantitas) namun dimasa pandemi yang diperhitungkan adalah kualitas pariwisata, jadi bagaimana upaya meningkatkan pembelanjaan dan lama tinggal wisatawan,”ucapnya.
Menurut Oni pariwisata berkualitas itu bisa dari turisnya dan lama tinggal yang didukung produk wisata yang dimiliki. Oni juga puji keindahan alam yang dimiliki Provinsi Sumatera Barat.
“Keindahan pesona alam Sumatera Barat memang sudah menjadi perhatian dari Kementerian Pariwisata dan sudah ada rencana untuk pengembangan, sudah ada strategi dan renstra dari kementerian, namun akibat pandemi corona ini strategi dari kementerian jadi berubah, dari awal bagaimana meningkatkan kuantitas namun saat ini menjadi bagaimana upaya mempertahankan pariwisata ditengah pandemi,” sebut Oni.
Oni selaku narasumber pada saat rakor dinas pariwisata se-Sumbar yang dilaksanakan selama dua hari tanggal 27-28 Agustus di Hotel Emersia Batusangkar itu juga mengatakan, untuk menjawab kondisi pandemi covid-19 saat ini, Kementerian Pariwisata telah mendefenisikan tiga kebijakan nasional, pertama Pengelolaan Krisis dan Mitigasi Dampak sebagai respon terhadap kondisi darurat.
Kedua Percepatan dan Stimulus guna pemulihan sektor parekraf di era new normal, dan ketiga Penyiapan Pasca Covid-19 untuk meningkatkan nilai tambah industri parekraf kedepannya.
Sebelumnya saat membuka secara resmi rakor dinas pariwisata se-Sumbar ini Wakil Bupati Tanah Datar H. Zuldafri Darma, SH menyampaikan jika rakor dinas pariwisata se-sumbar ini sangat strategis untuk menyamakan visi pembangunan pariwisata di Provinsi Sumatera Barat.
Wabup minta kepala Dinas Pariwisata se-Sumbar jika ada yang perlu dikerjasamakan maka itu juga dapat dilakukan apalagi daerah yang berbatasan sehingga pariwisata di Sumatera Barat akan maju dan perekonomian masyarakat juga meningkat.
“Saat ini ditengah pandemi covid-19 tidak semata berorientasi jumlah kunjungan namun kualitas yang harus ditonjolkan dan kearifan lokal sebagai daya tarik dan ini harus menjadi konsep bagi dinas pariwisata se-Sumbar,”ucapnya.
Wabup katakan untuk Tanah Datar lebih banyak objek wisata sejarah dan budaya, dari itu wabup berharap dapat dimanage dengan baik dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada dan kalau perlu dikerjasamakan dengan berbagai perguruan tinggi atau pelaku wisata.
Ditambahkan Wabup sektor pariwisata merupakan program prioritas di Tanah Datar, lebih 100 objek wisata yang ada namun masih belum terkelola dengan baik karena keterbatasan anggaran daerah, untuk itu perlunya kerjasama untuk memajukannya. (Irfan F)










