Oleh: Muslim Arbi
Sudah saat Kaum Muslim Dunia Islam bahu membahu membantu Bangsa Palestina dalam perjuangan nya menjadi sebuab Negara Merdeka yang Terbebas dari Penjajahan dan Pencaplokan oleh Negara Israel.
Oleh karena nya, kehadiran Raja Salman ke Indonesia ini sangat penting dan dapat di maknai sebesar besar nya. Bagi Muslimin Indonesia, dorongan dan dukungan bagi Bangsa Palestina agar dapat Merdeka dan menjadi sebuah Negara Berdaulat adalah amanat Konsitusi dalam Pembukaan UU45 bahwa “…penjajahan di dunia harus di hapuskan..”.
Tentunya, dukungan bagi Bangsa Palestina ini tidak mengurangi dukungan bagi Bangsa2 Muslim lainnya di Dunia yang sedang mengalami ketertindasan agar terbebas dari segala penderitaan yang di alami seperti di Yaman, Syria, Irak, Somalia, Afghanistan, Khasmir, Uighur, Philipina Selatan, Thailand, Myanmar (Rohingya), dan sebagainya.
Bukankah dahulu Rasulullah SAW, membebaskan Makkah dari Kekuasaan Kuffar Qurays yang menguasai Baitullah dengan Daarun Nadwah nya sehingga Rasul SAW bersama para Sahabat nya dapat berhaji dengan aman dan damai setelah Fathul Makkah?
Sekiranya cacatan sejarah ini, bisa mengilhami semua kaum Muslim Dunia dan bersatu padu membebaskan Palestina dan Baitul Maqdis (Alquds), maka tidak mustahil Bangsa Palestina dan Al Quds yang disucikan itu segera Terbebas dari Cengkraman Zionis Yahudi dan Negara Israel.
Menurut penulis, kunjungan Raja Salman ini dapat di maknai sebagai perjalanan sejarah penting untuk membangun kekuatan Ukhuwah dan Misi Persatuan Kaum Muslim Dunia dalam dukungan kepada Bangsa Palestina dan Perjuangan menjadi sebuah Negara Merdeka. Jika benar seperti apa yang Raja Salman, “Kami Berdiri Sepenuhnya di Belakang Islam”.
Apalagi mengingat peran kesejarahan Bangsa Palestina, khusus nya, Syekh Muhammad Amin Al Husaini mufti besar Palestina pada tahun 1944, setahun sebelum kemerdekaan Negara Kita, melalui Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan “ucapan selamat” beliau ke seluruh Dunia Islam, bertepatan “pengakuan Jepang” atas Kemerdekaan Indoensia.
Juga peran dan Sumbangan Bangsa Palestina untuk terselenggara nya Konferensi Asia-Afrika pertama di Bandung tahun 1955 yang menjadi Forum Kebangkitan Asia dan Afrika untuk membebaskan diri dari Penjajahan untuk menjadi Negara2 Yang Merdeka dan Berdaulat.
Seharusnya peran sejarah yang besar oleh Bangsa Palestina ini dapat memotivasi, memberi penguatan dan semangat bagi Raja Salman dan Bangsa Indonesia dan Bangsa2 Asia dan Afrika untuk memberikan dukungan yang terus menerus dan nyata bagi Bangsa Palestina.
Dunia Islam yang berpenduduk 1,5 Miliar jangan mau kalah dengan sejumlah Negara Eropa di Uni Eropa yang secara konkrit dan tegas telah mendukung sepenuh nya berdiri Negara Palestina. Di antara nya, Swedia, Polandia, Rusia, Prancis dan Inggris.
Juga, bagi AS tidak cukup hanya memberi bantuan keuangan $ 221 juta (Rp2,9 Triliun) ke Palestina di akhir masa pemerintahan Obama tapi Bangsa Amerika perlu beri dukungan Kemerdekaan Bangsa Palestina dalam kontek HAM dan Demokrasi.
Di sini, makna kunjunjungan Raja Salman dan Rombongan nya dapat berperan lebih luas dan mendalam dalam misi nya sebagai Raja Kerajaan Arab Saudi, pemimpin dunia Islam dan masa depan Bangsa Palestina, juga bagi Bangsa2 Muslim Dunia Umumnya.
Dapat dikatakan juga, kunjungan Raja Salman kali ini bisa berperan dalam misi Dunia Islam di Organisasi Konfrensi Islam dan Konfrensi Asia Afrika mengingat posisi Arab Saudi dan Indonesia dalam upaya pembebasan Al Quds dan Berdiri nya Negara Palestina Merdeka.
Wallahu’alam
Jakarta, Jumat 3 Januari 2017











