MEDIAHARAPAN.COM, Khartoum – Sekir 11 orang telah tewas di ibukota Sudan, Khartoum dalam dua hari terakhir, kata Kementerian Kesehatan, Minggu (9/6).
Wakil menteri dari Departemen Kesehatan, Suleman Abdul Jabbar membenarkan jumlah korban tewas ke Anadolu Agency, ia menambahkan bahwa para penyerang menggunakan pisau dan senjata ringan lainnya.
“Kami mendesak warga untuk tidak mendengarkan desas-desus dan menjaga kepercayaan pada pihak berwenang yang melakukan upaya terbaik untuk menjaga stabilitas dan keamanan ibukota Khartoum,” tambahnya.
Para pemrotes Sudan memulai kampanye pembangkangan sipil nasional pada hari Minggu, sebagai upaya menekan dewan militer yang berkuasa untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil.
Pemogokan menyebabkan penutupan fasilitas publik dan swasta dan mengakibatkan jalan-jalan di ibukota kosong.
Ratusan orang terdampar di bandara Khartoum karena gangguan penerbangan ketika pejabat penerbangan sipil bergabung dalam pemogokan.
Oposisi Asosiasi Profesional Sudan (SPA) mengatakan dewan militer yang berkuasa telah menutup beberapa rumah sakit umum dan swasta yang mengarah pada “situasi bencana”.
Namun, Abdul Jabbar, menyangkal ada rumah sakit yang ditutup secara paksa, namun, menurutnya, beberapa staf medis diserang oleh orang yang tidak dikenal. (Anadolu/bilal)