Dempo menjelaskan, Sumpah Pemuda adalah bukti nyata keberanian kaum muda terjun ke dalam dunia politik demi membebaskan Indonesia dari cengkraman penjajahan. Menurut Dempo, Sumpah Pemuda menjadi fondasi yang kuat bagi kaum pergerakan dalam mencapai Indonesia merdeka.
“Dulu sebelum Sumpah Pemuda dicetuskan, banyak anak-anak muda terkotak-kotak dalam kesukuan dan kedaerahan. Dengan pengkotak-kotakan seperti itu sulit mencapai Indonesia merdeka. Setelah Sumpah Pemuda, pemuda bertekad satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa. Sejak itu pergerakan menuju Indonesia merdeka menjadi kompak dan solid,” kata Dempo menguraikan, Sabtu (26/10/2019).
Kaum muda, jelas Dempo merupakan salah satu kelompok masyarakat yang bersedia merelakan energinya terkuras untuk kemajuan bangsa dan negara. Dempo mencontohkan betapa banyak pemuda yang gugur ketika mempertahankan kemerdekaan, termasuk ketika menggulirkan reformasi 1998 silam.
“Tapi sayangnya sekarang banyak pemuda yang apatis dan menjauhkan diri dari politik. Tapi mereka tidak sadar bahwa dengan golput itu, banyak orang-orang baik tersingkir dari panggung kekuasaan dan sebagai gantinya orang-orang jahat yang berkuasa secara politik. Ini yang berbahaya,” lanjutnya.
Karenanya, Mantan Presiden BEM Universitas Bengkulu (UNIB) ini mengimbau kaum muda untuk berpolitik. Menurut Dempo pemuda harus mengambil peran dalam politik karena hakikatnya merupakan tempat mengatur urusan bangsa dan negara.
“Kita kaum muda harus terjun langsung memimpin bangsa ini ke arah yang lebih baik. Kalau pun kita merasa ada keterbatasan untuk terjun dalam pemilihan, maka gunakan kesempatan kita untuk memilih orang-orang baik memimpin negeri ini. Dengan begitu kita dapat memutus mata rantai kemiskinan, kebodohan dan korupsi,” jelasnya.
Selain itu, Dempo juga menyoroti pentingnya membangkitkan gairah enterprenuership pemuda. Bahkan Dempo siap membantu para pemuda untuk mengeksplor usaha-usaha baru yang bisa dikembangkan di Bengkulu.
“Kita akan membantu pemuda di Bengkulu untuk mengeksplor potensi Bengkulu yang bisa dijadikan usaha sehingga para pemuda ini bisa belajar menjadi pengusaha dan bisa mandiri,” kata Dempo.
Dengan begitu, Dempo berharap para pemuda Bengkulu yang sudah menjadi pengusaha bisa menjadi motor penggerak yang menarik pemuda lainnya. Dengan demikian maka para pemuda bisa mandiri dan berdikari secara ekonomi.
“Lewat koperasi khusus pemuda, kita bangun mata rantai produksi, distribusi dan jasa yang tangguh agar tidak ada pemuda yang menganggur dan tidak ada warga miskin yang kesulitan memenuhi kebutuhan rumah tangganya ketika sudah bekerja,” tutup Dempo. [***]










