MEDIAHARAPAN.COM Jakarta – Wanita pacar kapten komplotan perampok Daan Mogot, RCL alias Rachel mengaku dimanfaatkan oleh kekasihnya untuk terlibat dalam aksi perampokan tersebut lantaran dipaksa.
Diketahui, Rachel merupakan pihak yang menyewa apartemen di Jakarta yang digunakan oleh komplotan perampok sebagai persembunyian. Rachel mengaku memiliki KTP dan tinggal di Jakarta. Sehingga, hal tersebut dimanfaatkan SFL alias Safril, si kapten komplotan.
“Sebenarnya yang sewa, itu disuruh sama dia (kapten perampok), tapi atas namanya saya, karena KTP daerah kurang diterima,” aku Rachel ketika menjawab interogasi Kapolda Metro Jaya M Iriawan ketika jumpa pers, Rabu (21/6/2017).
Diketahui sebelumnya, Rachel diringkus bersama Safril dan rekan komplotan lainnya di Banyuwangi. Ia mengaku dipaksa dan diancam apabila tidak menuruti permintaannya. Bahkan, Rachel sama sekali tidak mengetahui arah pelarian mereka.
“Pertama saya itu menolak ikut dia, tapi saya terpaksa pak, karena diancam suruh ikut, jangan mau enaknya doank. Saya terpaksa sudah ikut.
Rachel pertama kali bertemu dengan kapten perampok, Safril di sebuah tempat karaoke di Hotel bilangan Matraman, Jakarta Timur. Tempat ia sehari-hari bekerja sebagai seorang Ladies Companion (LC).
Selama ikut kawanan perampok, Rachel menuturkan tidak mendapatkan bagian sepeserpun. “Kalau uang, saya tidak pernah kebagian, dia cuma naruh di dompet untuk masak dan alat mandi,” tutur Rachel.
Diberitakan, Tim Gabungan Polda Metro Jaya berhasil menangkap 7 kawanan perampok yang menewaskan manager koperasi Davidson Tantono (31) di Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.
Terakhir, kapten kawanan sekaligus algojo menembak korban, diamankan bersama rekan dan kekasihnya, RCL alias Rachel. Diketahui, kekasihnya berperan sebagai penyewa apartemen persembunyian.
Dua dari tujuh tersangka terpaksa ditembak lantaran berusaha kabur dan melawan petugas. Dua orang tersebut adalah kapten dan wakilnya. (Bams)