MEDIAHARAPAN.COM, Malang,- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi beserta jajaran didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, 14 Kepala UPT Lingkup Menteri Pertanian di Jawa Timur serta Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari (BBIB Singosari).13/9
Kunjungan kerja di BBIB Singosari diawali dengan meninjau Laboratorium dilanjutkan menuju kandang pejantan unggul untuk melihat langsung tugas dan fungsi serta kualitas kinerja dan layanan di Balai ini. Kunjungan dilanjutkan ke gedung auditorium untuk dilakukan diskusi.
Disampaikan Menpan RB mengimbau ASN agar meningkatkan disiplin kerja, memiliki budaya melayani dan bekerja penuh disiplin dan aparatur harus berorientasi kerja, kreatif dan inovatif. Ia menilai, di BBIB Singosari kinerja dan sistem kerja sudah semakin baik dan disi oleh tenaga tenaga fungsional yang mempunyai spesifikasi khusus kedepan harus diisi oleh tenaga ASN yang memiliki keahlian khusus. Disampaikan juga tak hanya kualitas produk, standardisasi juga mempunyai peran penting dalam menentukan kualitas layanan. Penerapan standar diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui kualitas produk dan layanan yang sangat baik.
Menpan RB Abnur menjelaskan dalam rekrutmen pegawai ASN harus didasarkan beban kerja, berdasarkan keahlian yang dibutuhkan, harus terukur apa yang dihasilkan dan ASN harus memiliki jiwa interpreuneur dan jiwa melayani. Sedangkan pegawai ASN yang sudah ada dalam upaya meningkatkan kompetensinya akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan minimal 20 jam dalam 1 tahun.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur menyampaikan juga, pihaknya akan memperbaiki gaji pejabat negara. Ia menargetkan, gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) akan semakin baik, seiring dengan peningkatan kualitas kinerja.
Dalam penjelasan Kepala BBIB Singosari disampaikan bahwa BBIB siap melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk mendukung kebutuhan pangan hewani nasional baik daging dan susu untuk kebutuhan pangan hewani nasional. Pada tahun-tahun sebelumnya, BBIB Singosari juga telah melaksanakan berbagai program kegiatan yang menunjang visi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, antara lain :
1. Jumlah Pejantan Unggul
Jumlah pejantan unggul di BBIB Singosari sebanyak 201 ekor terdiri dari sapi sebanyak 170 ekor (12 rumpun) dan kambing sebanyak 31 ekor (3 rumpun dan 1 galur). Direncanakan tahun 2017 BBIB Singosari akan melakukan importasi pejantan unggul. sebanyak 40 ekor dalam rangka meningkatkan mutu genetik, produksi dan produktivitas ternak lokal di Indonesia yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Perdagangan.
2. Penerapan Biosecurity dan Pemeriksaan Penyakit
BBIB Singosari melakukan penerapan biosekuriti dan melakukan terhadap pemeriksaan kasus penyakit bekerjasama dengan Balai Besar Veteriner Wates dan Balitvet Bogor minimal 6 bulan sekali.
3. Dukungan Areal hijauan BBIB Singosari
Memanfaatkan lahan Hijauan Pakan Ternak (HPT) dengan optimal serta diversifikasi HPT. Secara keseluruha luas areal BBIB Singosari sebesar 67,72 hektar dengan jenis tanaman Hijauan Pakan Ternak seluas 46,65 hektar terdiri dari Jagung 14,2 hektar, Rumput Gajah 19,95 hektar, Brachiaria decumbens (BD) 10,9 hektar, Kebun Koleksi 0,4 hektar dan Kaliandra 1,2 hektar. Dari luas lahan tersebut jumlah produksi pertahun sebanyak 4564 ton.
Kebutuhan pakan HMT untuk ternak sapi dipenuhi dari rumput gajah, Brachiaria decumbens (BD), sedangkan untuk ternak kambing adalah gamal, indigofera dan Kaliandra. Produksi HMT jagung dimanfaatkan untuk menjadi silase.
4. Layanan Produksi dan Distribusi Semen Beku
a. Melakukan produksi semen beku dari berbagai rumpun sapi lokal dan eksotik serta kambing sesuai dengan standar dan menerapkan serta memelihara SNI ISO/IEC : 17025 – 2008 dan ISO 9001 : 2015 Sampai dengan 2017 telah memproduksi lebih dari 39,88 juta dosis. Apabila Indonesia melakukan Importasi maka ada penghematan anggaran Pemerintah lebih dari Rp. 12 Triliun.
b. Diversifikasi Produk (semen sexing (X), semen sexing (Y), semen ikan, semen unggas, semen kuda dan melakukan pelestarian ternak yang kondisis kritis seperti semen Kambing Gembrong, semen Sapi Gale’an, semen Domba Sapudi, semen Domba Ekor Gemuk
c. Sampai dengan 2017 telah didistribusikan ke seluruh Indonesia lebih dari 35,2 juta dosis.
d. Stock semen beku yang tersedia sampai dengan bulan Januari 2017 sebanyak 3,9 juta dosis dari berbagai rumpun.
5. Ekspor Semen Beku
Dengan mengutamakan distribusi dalam negeri, sampai dengan tahun 2016 telah melakukan pengenalan semen beku melalui ekspor semen beku ke Negara Malaysia, Kyrgiztan, Cambodia, Myanmar, Afganistan dan Timor Leste sebanyak 18.850 dosis. On Progress ke Kyrgiztan Malaysia sebanyak 12.700 dosis. Kegiatan ini telah memberikan devisa Negara sebesar lebih dari 1 Milyar.
6. Menyelenggarakan Bimbingan Teknis dan Kerjasama Nasional dan Internasional
a. BBIB Singosari melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) kepada insan peternakan seluruh Indonesia maupun internasional dalam upaya peningkatan kompetensi di bidang peternakan. Sampai saat ini kegiatan Bimtek telah diikuti sebanyak 8130 peserta dalam negeri dan 240 peserta dari luar negeri.
b. Kegiatan Bimtek Internasional disamping menjalin berbagai kerja sama di bidang pelatihan juga melakukan pemasaran semen beku yang dilaksanakan kepada 22 negara secara bilateral yaitu Malaysia, Timor Leste, Viet Nam, Cambodia, Thailand, Lao PDR, Mongolia, Bangladesh, Fiji, Papua New Guinea, Kenya, Zimbabwe, Sri Lanka, Sudan, Philippines , India, Myanmar, Afghanistan, Republic of Yemen,Palestine, Kyrgiztan dan Kazaztan serta Papua New Guiene, hingga saat ini telah diikuti 240 orang.
c. Hubungan kerja sama luar negeri tersebut, dalam rangka peningkatan sumber daya manusia, perdagangan, pertukaran informasi dan teknologi yang ditujukan untuk mendukung pembangunan perekonomian melalui sektor peternakan yang didukung oleh BAPENAS, Kementerian Luar Negeri dan Sekretariat Negara serta berbagai negara donor, organisasi internasional dan lembaga keuangan internasional (JICA dan IDB)
d. Kerjasama lainnya adalah melaksanakan pengujian mutu semen, layanan masyarakat, jasa instruktur/juri kontes ternak, jasa konsultasi, penggunaan sarana prasarana, jasa penelitian instansional dan Program kampus sertalayanan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat
7. Layanan Masyarakat
Layanan masyarakat bertujuan untuk memperkenalkan peternakan pada masyarakat, menumbuhkan minat untuk berusaha disubsektor peternakan dan menampilkan kuunggulan Indonesia dalam teknologi peternakan. Total pengunjung sampai saat ini sebanyak 119.442 orang.
8. Prestasi dan Penghargaan
Prestasi dan Penghargaan yang telah diperoleh oleh BBIB Singosari bebeapa tahun terakhir diantaranya :
a. SPI Terbaik I Tahun 2012
b. Excellent Customer Service AwardTahun 2012
c. UPT IB Berprestasi Tahun 2012
d. UPT Berprestasi Utama Kementerian Pertanian Tahun 2012
e. SPI Terbaik II Tahun 2013
f. Piala Kencana Abdibaktitani Tahun 2014 dari Kementerian Pertanian
g. Satlak PI terbaik I Tahun 2014
h. Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun 2015
i. Penerimaan Piala Emas SNI Award dari Badan Standarisasi Nasional Tanggal 10 Nopember 2015
j. Penerimaan Piala Emas SNI Award dari Badan Standarisasi Nasional Nopember 2016
k. Juara II Lomba Tertib Arsip Tingkat UPT Lingkup Kementerian Pertanian 17 Desember 2016
l. Nominasi Kementerian Pertanian untuk Unit Kerja Berpredikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Tahun 2016
9. BBIB Singosari Melaksanakan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) Sebagai Wujud tanggung jawab social dan Keperdulian kepada Masyarakat
a. Dimulai tahun 2015 BBIB Singosari melakukan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) melalui pemberian hijauan pakan ternak (HPT) di wilayah yang terjadi bencana alam dan beberapa Kabupaten yang mengalami kekeringan diantaranya Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Sumenep.
b. Kegiatan CSR tahun 2076 dengan melaksanaan pemberian hijauan pakan ternak (HPT), pendataan ternak dan peningkatan kapasitas SDM di kelompok Peternak lokasi CSR yang difokuskan di wilayah Desa Toyomarto Singosari. Kegiatan tersebut bertujuan (1) meningkatkan pengetahuan peternak melalui pendampingan teknis dan bimbingan teknis bidang manajemen peternakan (pakan ternak, pemeliharaan ternak dan pengolahan limbah) (2) meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalaui penguatan ekonomi masyarakat (3) memelihara hubungan baik antara balai dan lingkungan sosialnya untuk menjaga lingkungan BBIB Singosari (4) pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial serta budaya.
c. Melalui kegiatan CSR BBIB Singosari, akan terbangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar, Meningkatkan kemampuan dan kemauan beternak yang benar serta menambah inovasi bagi peternak desa Toyomarto, dan memperkuat brand produk 9 layanan BBIB Singosari.
10. Pendampingan Kegiatan Upaya Khusus Sapi dan/atau Kerbau Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).
Upsus Siwab merupakan kegiatan utama dari Kementerian Pertanian cq.Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian berupa pendampingan secara bersama dan terkoordinir untuk kegiatan akselerasi IB melalui penyediaan dan peredaran semen beku sesuai SNI, penguatan SDM Inseminator PKB dan ATR melalui bimbingan teknis, penanganan gangguan reproduksi dan gertak birahi, pendampingan pencatatan (recording) dan penyelamatan betina produktif.
Untuk mensukseskan program Upsus Siwab, secara nasional Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari mempunyai tugas diantaranya adalah (1) menyediakan dan mendistribusikan Semen Beku sesuai SNI (2) melaksanan Bibingan Teknis dalam upaya peningkatan kompetensi petugas IB atau Inseminator, PKB dan ATR (3) membantu petugas lapangan didaerah dengan menurunkan tenaga ahli medis, paramedik, Pengawas Mutu Pakan dan Pengawas Bibit Ternak dalam menangani gangguan reproduksi dilapangan, dan bantuan hijauan pakan ternak.
Output yang diharapkan dari kegiatan Upsus Siwab Kementerian Pertanian adalah menghasilkan sapi betina induk bunting sebanyak 3,000,000 ekor pada tahun 2017 dari target 4,000,000 ekor melalui kegiatan prioritas yang terintegrasi dengan Inseminasi Buatan (IB). Kegiatan ini berkontribusi besar dengan menambah populasi ternak sapi kerbau di Indonesia sehingga ke depan terbangun peternakan yang kuat dalam rangka pembangunan peternakan yang sustainable.
Dalam hal ini BBIB Singosari bertanggung jawab pendampingan teknis kepada Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Bone serta Kabupaten Sinjai
