• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Featured

Pak Tammat Belum Tamat

Pak Tammat tak bisa dicegah untuk mengikuti Aksi Bela Islam 212 pada 2016.

by Bilal
10 October 2019 10:57
in Featured, Profil
0
Pak Tammat Belum Tamat

MEDIAHARAPAN.COM – ‘’Kami pulang saja, Pak Tammat masuk ICU,’’ ujar KH Fathur Rohman, Direktur Ma’had eLKISI Mojokerto, 26 September lalu di Pekanbaru. Sedianya, usai menyalurkan bantuan jamaah eLKISI buat korban polusi asap di Riau, ia akan mendampingi Ustaz Abdul Somad bersafari dakwah ke Kab Kampar, 28-29 September. Namun, khawatir dengan kondisi Tammat Anshory Ismail di rumah sakit, Kyai Fathur memutuskan terbang ke Surabaya bakda subuh (27/9).

Bagi Kyai Fathur, Pak Tammat adalah salah satu guru kehidupannya. ‘’Saya menganggap, tiga orang paling mempengaruhi hidup saya adalah Pak Tammat, Bang Hussein Umar (alm, Ketua Umum Dewan Dakwah 2005-2007), dan Kyai Subroto (alm, pendiri Ponpes Al Fattah Sidoarjo),’’ katanya suatu ketika.

Sepulang dari Riau, Kyai Fathur masih sempat membesuk gurunya di rumah sakit. Alhamdulillah, saat itu bahkan kondisi Pak Tammat membaik.

Namun, justru ketika Fathur Rohman dan pimpinan eLKISI tengah bermuhibah ke Jakarta-Depok mengunjungi Ustaz Annuri, Fahmi A Salim, dan Ustaz Adian Husaini, Pak Tammat berpulang.

Innalillahi wainna ilaihi rooji’uun, pada Rabu (9/10) pukul 11.55 WIB, Tammat Anshory Ismail meninggal dunia di RS Haji Surabaya dalam usia 73 tahun. Demikian Ketua Dewan Dakwah Jawa Timur, Sudarno Hadi, mengabarkan. Fathur Rohman dan rombongan langsung ngebut mobilnya balik ke Surabaya.

Sebelum wafat, Pak Tammat bersama Ustadz Sudarno sempat menghadiri Silaturahmi Nasional (Silatnas) eLKISI ke-9 di Pondok Pesantren eLKISI Mojokerto, Jawa Timur, Ahad (21/7/2019).

Kehadiran beliau juga menjadi kenangan tersendiri bagi Dr Daud Rasyid Sitorus, yang ketika itu didapuk sebagai pembicara Silatnas.

‘’Dalam tahun 2019 ini saya punya dua kali kenangan dengan almarhum (Pak Tammat). Salah satunya pada acara eLKISI di Mojokerto 3 bulan lalu, beliau hadir,’’ ungkap Daud Rasyid, Rabu (9/10).

Waktu itu, lanjut Daud Rasyid, dirinya duduk di sebelah Pak Tammat. Kepadanya, Daud Rasyid berbisik, kenapa Pak Tammat memaksakan hadir padahal kondisinya sedang tidak fit. Dengan senyumnya yang khas, Pak Tammat menjawab, ‘’Tenang saja Ustadz, Saya ingin menjumpai Antum.’’

Kepedulian pada dakwah, membuat Pak Tammat merasa sehat terus dan tak pandang bulu dalam bersilaturahim. Ia bergaul dengan para dai senior, pun tak sungkan duduk melingkar dan makan nasi bungkus bersama mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia di Masjid Al Hilal, Surabaya.

Zulfi Syukur, salah satu senior di Dewan Dakwah Pusat, mengungkapkan bahwa Pak Tammat tak bisa dicegah untuk mengikuti Aksi Bela Islam 212 pada 2016.

Waktu itu, tiba di Stasiun Senen, Jakpus, Pak Tammat dan rombongan dari Jatim lalu berjalan kaki ke Markas Dewan Dakwah di Jl Kramat Raya 45. Zulfi turut mendampinginya. Di Masjid Al Furqon, Pak Tammat membaur dengan ribuan orang dari berbagai kota.

Usai demo, barulah Pak Tammat tumbang. Ia harus mendapat perawatan medis.

Menggurat kenangan tentang almarhum, Prof Daniel Mohammad Rosyid menandaskan bahwa Tammat Anshory boleh disebut sebagai ‘’Natsir-nya Jawa Timur’’ melalui kiprahnya di Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Jatim.

‘’Siang tadi Sang Mujahid itu telah pergi untuk selama-lamanya. Di langit sore menjelang maghrib itu saya lihat sebuah kereta kencana berderap cepat diantara awan putih. Saya lihat pak Tammat dan Pak Natsir duduk bersebelahan sedang berbincang riang. Ketahuilah, orang yang baik itu kini menemukan kegembiraannya…’’ demikian Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya itu menulis di hari kematian Pak Tammat.

Anggapan Prof Rosyid tak berlebihan. Almarhum memang mengidolakan Pak Natsir dan berusaha mewarisi nilai-nilai kehidupannya.

Dalam memoar tentang Dr Mohammad Natsir, Tammat Anshory mengungkapkan respeknya pada pribadi pendiri Dewan Dakwah tersebut. Salah satunya adalah sifat terbuka dan menghargai anak muda.

Pak Tammat mengungkapkan, suatu ketika ia mendengar bahwa Pak Natsir hendak berkunjung ke Surabaya. Sebagai aktivis pergerakan pemuda di Surabaya, Tammat dan kawan-kawan tentu ingin bertatap muka dan bicara dengan tokoh idola yang sebatas mereka kenali lewat berita dan tulisan-tulisannya.

‘’Namun, waktu itu tokoh-tokoh sepuh Masyumi Surabaya, kurang mengakomodir aspirasi kaum muda,’’ kata Tammat.

Maka, ia membuat manuver. Ketika Pak Natsir tiba di Surabaya, ia dan kawan-kawan membentangkan spanduk sambutan sepanjang 12 meter. Tokoh-tokoh senior Masyumian seperti KH Misbah, Majid Karim, dan Ustadz Umar Hubeis, kaget melihat ulah anak muda. Sebaliknya, Pak Natsir justru mengundang mereka dengan senyum. Kesempatan itu digunakan Tammat untuk mengadu pada Pak Natsir.

‘’Saya berbisik-bisik kepada Pak Natsir untuk minta waktu bertemu dengan kami yang muda-muda,’’ kenangnya.

Tammat melanjutkan, ‘’Sesuai waktu yang disepakati akhirnya Pak Natsir menemui kami yang terdiri dari para pemuda PII, GPI, HMI, PERSAMI. Kami berdiskusi tentang bagaimana keadaan beliau di penjara sampai pembebasan. Beliau memberi harapan baru bagi para pemuda dan bicara tentang masalah umat dan bangsa.’’

Para pemuda mendapat hikmah dari pertemuan tersebut bahwa Pak Natsir sangat perhatian terhadap kaum muda. ‘’Setelah itu, saya bisa berkomunikasi langsung dengan beliau melalui sambungan telpon,’’ kata Tammat bangga.

Betapa tidak. Beliau tokoh internasional, mantan perdana menteri dan pemimpin partai besar. Meski begitu, perhatian beliau terhadap kaum muda sangat besar, dan mau bergaul.

Dalam detik-detik akhir kehidupannya di rumah sakit, Pak Natsir masih saja menggelisahkan persoalan ummat. Itu pula yang kiranya yang terjadi pada Pak Tammat.

Daniel M Rosyid melalui tulisannya berjudul ‘’Tammat A. Ismail Sang Mujahid’’, mengatakan, selama 6 bulan terakhir energi psikologis Allahyarham Tammat Anshory terkuras habis.

‘’Bukan penyakit yang mempercepat kepergiannya, tapi kekhawatirannya atas nasib ummat Islam yang makin terpuruk,’’ tulisnya tentang sosok yang dia kenal sejak mahasiswa, sekitar 35 tahun silam.

Pak Tammat sudah pergi, tapi insya Allah jejak dakwahnya tidak akan pernah tamat. [NB]

Comments

comments

Tags: Dewan Dakwah Islamiyah IndonesiaMohammad NatsirTammat Anshory
Previous Post

WMI Berikan Trauma Healing Untuk Anak Pengungsi Wamena ‌

Next Post

Turki Umumkan Peluncuran Operasi Peace Spring di Suriah Utara

Bilal

Next Post
Turki Umumkan Peluncuran Operasi Peace Spring di Suriah Utara

Turki Umumkan Peluncuran Operasi Peace Spring di Suriah Utara

BERITA POPULER

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

20 April 2023 09:33
Pak Tammat Belum Tamat

Pak Tammat Belum Tamat

10 October 2019 10:57
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

4 October 2022 09:04
Berdayakan Kader, TPPKK Tanah Datar Gelar Pelatihan Menjahit Baju

Berdayakan Kader, TPPKK Tanah Datar Gelar Pelatihan Menjahit Baju

23 November 2025 07:17

BERITA TERBARU

Melestarikan Warisan Sejarah: Upaya Menjaga Cagar Budaya di Kabupaten Gowa

Melestarikan Warisan Sejarah: Upaya Menjaga Cagar Budaya di Kabupaten Gowa

25 November 2025 19:17
Berdayakan Kader, TPPKK Tanah Datar Gelar Pelatihan Menjahit Baju

Berdayakan Kader, TPPKK Tanah Datar Gelar Pelatihan Menjahit Baju

23 November 2025 07:17
Lima Tahun Tanpa Pembinaan, Ustaz Awi Hadir di Pedalaman Tanpa Listrik dan Jaringan

Lima Tahun Tanpa Pembinaan, Ustaz Awi Hadir di Pedalaman Tanpa Listrik dan Jaringan

19 November 2025 19:41
Indonesia Dinilai Konsisten Dukung Solusi Dua Negara untuk Palestina

Gaza Dilanda Musim Dingin Ekstrem, Sukamta Desak Israel Buka Akses Bantuan Kemanusiaan

19 November 2025 19:29

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Melestarikan Warisan Sejarah: Upaya Menjaga Cagar Budaya di Kabupaten Gowa

Melestarikan Warisan Sejarah: Upaya Menjaga Cagar Budaya di Kabupaten Gowa

25 November 2025 19:17
Berdayakan Kader, TPPKK Tanah Datar Gelar Pelatihan Menjahit Baju

Berdayakan Kader, TPPKK Tanah Datar Gelar Pelatihan Menjahit Baju

23 November 2025 07:17
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia