MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Bambang Soesatyo membocorkan trik rahasia dalam menulis buku. Trik tersebut menjadi salah satu alasan Ketua MPR RI itu bisa mencetak 17 buku hingga saat ini.
“Saya punya doktrin, selama hayat masih di kandung badan, tidak boleh berhenti berkarya,” ungkap Bamsoet dalam sambutan acara ulang tahunnya di Jakarta, Kamis (10/9) sore.
Menurut Bamsoet, dirinya beruntung disokong teknologi informasi kekinian. Sehingga, memudahkan hobinya menulis buku. “Beruntung teknologi informasi memudahkan saya dalam menulis. Salah satunya melalui note di handphone. Berbagai tulisan tersebut kemudian dikompilasi dalam dua buku yang hari ini diluncurkan,” paparnya.
Bahkan, terang Bamsoet, setiap ada waktu lowong dalam perjalanan dirinya selalu menyempatkan diri menulis. Baik saat berada di mobil, menunggu pesawat, maupun di sela kegiatan.
“Sebagai orang yang pernah bergelut di dunia jurnalistik, kebiasaan menulis tak bisa dilepaskan begitu saja. Di usia yang tak lagi muda, saya terus berusaha menghasilkan sesuatu untuk ilmu pengetahuan. Salah satunya dengan menulis buku,” kata mantan politikus berlatar belakang wartawan tersebut.
Untuk diketahui, pada kesempatan kali ini, Bamsoet meluncurkan dua buku terbaru karyanya. Yaitu, buku berjudul “Jurus 4 Pilar” dicetak dan diterbitkan Balai Pustaka. Buku tersebut tersedia dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Serta, satu buku berjudul “Solusi Jalan Tengah” cetakan dan terbitan Biro Humas Sekretariat Jenderal MPR RI.
Rekam jejak kejadian demi kejadian yang menimpa bangsa Indonesia, dituangkan Bamsoet dalam kedua bukunya. Mulai dari masalah pandemi COVID-19 hingga menjaga harmonisasi sosial di Papua. Apalagi, kesejukan suhu politik menjadi kunci stabilitas pergerakan roda ekonomi dan pembangunan untuk menyejahterakan rakyat.
“Terlebih penting lagi tentang bagaimana MPR RI memainkan perannya dalam menjaga suhu politik agar tetap sejuk. Tidak terlalu panas, tidak juga terlalu dingin,” katanya.
Melalui kedua buku terbarunya, Bamsoet juga ingin mempertanggungjawabkan kinerja di MPR RI selama hampir setahun kepemimpinannya. Karena di dalamnya terekam berbagai aktivitas, pertemuan, dan kegiatan yang dilakukannya.
Termasuk sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui youtube dengan menggandeng selebritis dan youtuber seperti Raffi Ahmad, Atta Halilintar, Baim Wong, Ari Lasso, Ayu Ting Ting, hingga membidani proses lahirnya Majelis Syuro Parlemen Dunia.
Beberapa buku yang telah ditulis Bamsoet, antara lain Mahasiswa Gerakan dan Pemikiran (1990); Kelompok Cipayung, Pandangan dan Realita (1991); Ekonomi Indonesia 2020 (1995); Skandal Gila Bank Century (2010); Perang Perangan Melawan Korupsi (2011); Pilpres Abal-Abal Republik Amburadul (2011); Republik Galau (2012); Skandal Bank Century di Tikungan Terakhir (2013).
Selain itu, Presiden dalam Pusaran Politik Sengkuni (2013); 5 Kiat Praktis Menjadi Pengusaha No.1 (2013); Indonesia Gawat Darurat (2014); Republik Komedi 1/2 Presiden (2015); Ngeri Ngeri Sedap (2017); Dari Wartawan ke Senayan (2018); dan Akal Sehat (2019).
“Berbagai buku tersebut menjadi warisan bagi anak-anak saya maupun generasi muda bangsa pada umumnya. Sekaligus menjadi motivasi bagi mereka agar tidak letih belajar. Anak-anak muda yang punya semangat besar, tak boleh kalah menghasilkan karya dalam berbagai bentuk lainnya,” demikian Bamsoet.
Selain meluncurkan dua buku, Bamsoet juga memperkenalkan Bamsoet Channel Youtube dan podcast Ngompol alias Ngomongin Politik. Sekaligus menerima Kartu Anggota Kehormatan Organisasi Penulis Satu Pena, dari Ketua Umum Satu Pena Nasir Tamara.
Turut hadir dalam peluncuran buku tersebut antara lain Duta Besar Indonesia untuk Bosnia Herzegovina H.E Roem Kono, Ketua BPK RI Agung Firman Sampurna, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Arsul Sani, Fadel Muhammad, Zulkifli Hasan, dan Lestari Moerdijat.
Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin, Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai, Anggota Fraksi PDIP Masinton Pasaribu, Anggota Fraksi PKS DPR RI Aboe Bakar Al Habsyi, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Darul Siska dan Robert Kardinal, Muhammad Misbakhun, Direktur Utama Balai Pustaka Achmad Fachrodji, dan mantan Wakapolri Nanan Soekarna. (Cecep Gorbachev)










